Pengaruh Konten Dakwah Digital terhadap Penguatan Aqidah Gen Z

Oleh: Jauharotun Nafisah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Abstrak
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara penyampaian dakwah kepada masyarakat, khususnya generasi muda seperti Generasi Z (Gen Z). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konten dakwah digital terhadap penguatan aqidah Gen Z. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui observasi, dan analisis konten terhadap berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, dan juga Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten dakwah yang dikemas secara kreatif, relevan, dan interaktif mampu menarik perhatian Gen Z dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang aqidah Islam. Selain itu, kehadiran dai digital yang menggunakan bahasa yang komunikatif dan visual yang menarik juga berperan dalam meningkatkan ketertarikan dan pemahaman Gen Z terhadap ajaran Islam. Namun, tantangan juga muncul berupa informasi yang tidak valid dan pemahaman yang dangkal akibat konsumsi konten yang instan. Dengan demikian, dakwah digital memiliki potensi besar dalam memperkuat aqidah Gen Z, asalkan dibarengi dengan kurasi dan pendampingan yang tepat.
Kata kunci: Dakwah digital, aqidah, Gen Z, media sosial, penguatan iman.
Pendahuluan
Generasi Z tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dimana informasi dapat diakses dengan sangat mudah melalui berbagai media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram, hingga podcast. Dalam konteks ini, dakwah digital yakni penyampaian nilai-nilai Islam melalui media digital yang dikemas secara menarik dan kreatif menjadi tren yang semakin menonjol. Namun, seiring dengan arus informasi yang begitu deras, banyak di antaranya yang tidak valid. Apabila dikelola secara tepat, terstruktur, dan sesuai dengan karakteristik audiensnya, konten dakwah digital berpotensi menjadi strategi yang efektif dalam memperkuat aqidah di tengah tantangan tersebut.(Rejeki et al. 2024)
Dalam hal ini, penting bagi para Da’i untuk memperhatikan bagaimana mereka merancang konten dakwah agar dapat menarik perhatian generasi muda Muslim. Kenyataannya, banyak kalangan muda yang kurang tertarik bahkan cenderung mengabaikan pesan-pesan keislaman, terutama jika disampaikan dengan cara yang kaku dan tidak relevan. Hal ini sering kali disebabkan oleh penyusunan materi dakwah yang kurang sistematis atau kurang menarik, yang akhirnya menurunkan minat mereka untuk menyimak. Oleh karena itu, peran seorang Da’i sangatlah penting ia harus mampu menyampaikan ajaran Islam dengan pendekatan yang sesuai, menarik, dan benar, sehingga dapat menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya menonton, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi dakwah dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena ini menuntut para Da’i untuk lebih kreatif dan edukatif dalam menyampaikan dakwah, agar mampu menarik perhatian serta membentuk aqidah yang kuat pada generasi muda. Konten seperti ceramah singkat, video motivasi Islami, tanya jawab agama, serta kutipan ayat dan hadis dengan desain visual yang menarik kini banyak digunakan untuk menjangkau Gen Z. Tujuan utamanya adalah agar generasi Z dapat lebih mudah memahami, menyerap, dan memahami pesan-pesan agama yang disampaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji seberapa besar pengaruh dakwah digital dalam memperkuat aqidah generasi ini, serta bagaimana strategi dakwah dapat lebih efektif di era internet.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini yaitu dengan penelitian kualitatif dengan Metode penelitian studi pustaka (library research) yaitu pengumpulan data dengan menelaah literatur seperti buku, jurnal, artikel, dan sumber tertulis lainnya yang relevan dengan topik penelitian, Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan landasan teoritis. Serta penggunaan pendekatan deskriptif melalui observasi, analisis konten terhadap berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, dan juga Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konten dakwah yang dikemas secara kreatif, relevan, dan interaktif mampu menarik perhatian Gen Z dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang aqidah Islam.
Hasil dan Pembahasan
Pengertian Dakwah
Dalam khazanah bahasa Arab, kata “dakwah” berakar dari kata kerja da’a yad’u, yang secara harfiah bermakna ajakan, seruan, atau panggilan. Sementara itu, dalam konteks terminologi, dakwah mencakup usaha untuk menyebarkan nilai-nilai kebenaran dan mendorong individu lain untuk meyakininya. Pengendalian sosial ini bertujuan untuk menanggulangi atau menghindarkan munculnya perilaku yang menyimpang dari norma-norma masyarakat. Secara garis besar, dakwah dapat dipahami sebagai tindakan mengajak atau menyeru kepada arah yang lebih positif.
Dakwah sebagai Objek Kajian Ilmu
Aktivitas dakwah telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, mewarnai beragam kegiatan keagamaan. Contohnya, berbagai program dakwah atau pengajian kerap hadir di layar kaca, baik dalam siaran langsung maupun rekaman. Bagi khalayak yang memiliki keterbatasan waktu untuk menyaksikan televisi, sajian dakwah juga dapat dinikmati melalui berbagai media cetak seperti surat kabar, majalah, buku, hingga platform digital, terutama media sosial yang kini sangat mudah diakses tanpa batasan waktu dan tempat.
Pengaruh Konten Dakwah Terhadap Gen Z
Generasi Z, seringkali didefinisikan sebagai kelompok individu yang lahir setelah tahun 2000 hingga saat ini. Beberapa pandangan lain membatasi rentang kelahiran Gen Z antara tahun 2000 dan 2010, dengan generasi setelahnya dikenal sebagai Generasi Alpha. Kelahiran Generasi Z bertepatan dengan masa transisi dari Generasi Y, di mana perkembangan teknologi sedang mencapai puncaknya. Karakteristik pemikiran Gen Z cenderung menyukai segala sesuatu yang cepat dan praktis. Sejak usia belia, mereka telah akrab dan berpengalaman menggunakan perangkat elektronik, ponsel pintar, serta kemajuan teknologi lainnya. Oleh karena itu, aktivitas dakwah tidak lagi terbatas pada pertemuan fisik seperti pengajian atau majelis taklim. Justru, dakwah perlu merambah ranah media sosial (digital), mengingat masyarakat saat ini lebih memilih mencari dan berbagi informasi melalui platform tersebut. Para pendakwah dituntut untuk memiliki daya cipta dan inovasi yang tinggi dalam mengemas pesan-pesan dakwah, sebab Generasi Z lebih tertarik pada konten yang disajikan secara kreatif. Metode dakwah melalui digitalisasi ini terbukti efektif dalam menjangkau Generasi Z yang kehidupannya sulit dipisahkan dari dunia digital.(Weny Maulida Nabila et al. 2023)
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dakwah, yang secara fundamental merupakan ajakan menuju kebaikan, telah menjadi aspek integral dalam kehidupan umat Islam dan kini menjadi objek kajian ilmu yang relevan. Seiring dengan perkembangan zaman, terutama pesatnya kemajuan teknologi digital, metode penyampaian dakwah mengalami transformasi signifikan. Hal ini sangat krusial dalam menjangkau Generasi Z, kelompok demografi yang tumbuh besar di era digital dan memiliki preferensi terhadap konten yang cepat, praktis, dan inovatif. Oleh karena itu, para pendakwah dituntut untuk memanfaatkan platform media sosial dan mengemas pesan dakwah secara kreatif guna menarik perhatian dan memberikan pemahaman yang efektif kepada Generasi Z, yang kehidupannya sangat terikat dengan dunia digital. Dengan demikian, dakwah digital memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai agama kepada generasi muda di era modern ini.
Daftar Pustaka
Rejeki, A. S., M. A. K. Prayoga, M. A. Al-Fauzan, and … 2024. “Dakwah Video Pendek: Sebuah Analisis Peranan Dakwah Digital Terhadap Pemahaman Nilai-Nilai Islam Bagi Gen Z.” Relinesia: Jurnal Kajian Agama Dan Multikulturalisme Indonesia 3(2):27–32.
Weny Maulida Nabila, Silmi Fadhilatunnisa, Muhammad Irgi Alamsyah, and Meity Suryandari. 2023. “Pengaruh Konten Dakwah Terhadap Gen Z Dan Milenial (Generasi Muda).” ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora 1(1):09–21. doi: 10.59246/aladalah.v1i1.145.
0 Comments