MEMBANGUN PENDIDIKAN BERMUTU MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI

Published by Buletin Al Anwar on

Aisah Nur Maulidiya Amaliya, Alya Nur Ilma Nafiah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstrak

Kepemimpinan berbasis nilai Islam memainkan peran strategis dalam membentuk pendidikan yang bermutu dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, moral, dan profesionalisme. Artikel ini membahas konsep kepemimpinan Islami yang berlandaskan prinsip syariah, seperti amanah, musyawarah (syura), dan keteladanan (uswatun hasanah), serta bagaimana prinsip ini diterapkan dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Praktik manajerial berbasis Islam, termasuk perencanaan strategis, pengorganisasian berbasis musyawarah, pengarahan dengan keteladanan, dan pengawasan melalui prinsip hisbah, menjadi langkah penting dalam menciptakan tata kelola pendidikan yang efektif.

Lebih lanjut, artikel ini menyoroti peran kepemimpinan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pembinaan kompetensi guru, pengembangan kurikulum Islami, serta pemanfaatan teknologi modern yang relevan dengan kebutuhan zaman. Meskipun demikian, penerapan manajemen Islami tidak lepas dari tantangan, seperti keterbatasan sumber daya, stigma masyarakat, dan dikotomi kurikulum. Dengan strategi adaptif dan inovatif yang tetap berpijak pada nilai-nilai Islam, pendidikan berbasis kepemimpinan Islami dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencetak generasi yang unggul secara intelektual dan spiritual.

Kata Kunci: Kepemimpinan Islami, Manajemen Pendidikan, Tantangan Pendidikan

PENDAHULUAN

Kepemimpinan dalam pendidikan Islam memegang peran krusial dalam membentuk arah, visi, dan misi lembaga pendidikan agar sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Konsep kepemimpinan dalam pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada kemampuan administratif, tetapi juga pada kemampuan moral dan spiritual, di mana pemimpin bertindak sebagai panutan bagi seluruh elemen dalam lembaga pendidikan.[1] Pemimpin yang efektif harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam seperti amanah, keadilan, dan keteladanan dalam praktik sehari-hari. Selain itu, dalam konteks pendidikan Islam, pemimpin tidak hanya bertugas untuk mengelola proses pendidikan formal, tetapi juga untuk membimbing peserta didik dan tenaga pengajar agar dapat menjalankan nilai-nilai keislaman secara konsisten. Oleh karena itu, peran kepemimpinan menjadi lebih dari sekadar manajemen, tetapi juga mencakup tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi pengembangan karakter spiritual dan moral siswa.

Di samping kepemimpinan, praktik manajerial dalam pendidikan Islam juga harus sesuai dengan ajaran-ajaran Islam yang mengedepankan keadilan, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Penerapan manajemen yang selaras dengan nilai-nilai keislaman bertujuan untuk menciptakan tata kelola yang baik dan berkelanjutan. Namun, dalam praktiknya, penerapan manajemen berbasis Islam sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya sumber daya, resistensi terhadap perubahan, dan ketidakmampuan mengadopsi teknologi atau metode modern. Tantangan ini semakin kompleks di era globalisasi, di mana lembaga pendidikan Islam diharapkan mampu bersaing di ranah global sambil tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman yang menjadi dasar operasionalnya. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin lembaga pendidikan Islam untuk mengembangkan strategi yang inovatif, namun tetap berakar pada prinsip-prinsip Islam, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi yang kompeten, baik secara akademis maupun spiritual.[2]

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji jurnal dan artikel ilmiah yang relevan untuk menggali konsep kepemimpinan berbasis nilai Islam dalam pendidikan. Proses penelitian meliputi identifikasi literatur yang membahas prinsip-prinsip kepemimpinan Islami, analisis deskriptif terhadap data yang terkumpul untuk memahami penerapan nilai-nilai Islam dalam manajemen pendidikan, serta evaluasi kritis untuk menilai relevansi dan validitas informasi. Hasil kajian difokuskan pada prinsip kepemimpinan Islami, praktik manajerial, peran pemimpin dalam meningkatkan mutu pendidikan, serta tantangan yang dihadapi, dengan tujuan memberikan kerangka konseptual yang mendukung pengembangan pendidikan Islam.

PEMBAHASAN

Prinsip Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam

Kepemimpinan dalam Islam merujuk pada tanggung jawab moral untuk membimbing dan memengaruhi individu ke arah yang lebih baik. Wahjosumidjo mendefinisikan pemimpin sebagai individu yang menciptakan perubahan efektif dalam kinerja kelompok, yang dalam konteks Islam berlandaskan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah.[3]

Kepemimpinan dalam pendidikan Islam bertumpu pada konsep khalifah, yaitu tanggung jawab pemimpin sebagai pengelola yang amanah, adil, dan berintegritas. Pemimpin di lembaga pendidikan tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan administratif tetapi juga harus menjadi teladan moral (uswatun hasanah) bagi guru, staf, dan siswa. Pengambilan keputusan berbasis syura (musyawarah) menjadi ciri khas manajemen Islami yang mengutamakan keadilan dan kesejahteraan bersama.[4]

Selain itu, pemimpin harus mampu menjalankan peran strategis sebagai pembimbing spiritual yang menciptakan lingkungan pendidikan Islami yang kondusif. Dalam praktiknya, nilai-nilai seperti transparansi, keadilan, dan kejujuran menjadi fondasi utama dalam setiap langkah manajemen. Dengan konsep ini, kepemimpinan dalam pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk mencapai keberhasilan administratif tetapi juga membangun karakter spiritual dan moral yang kuat.[5]

Praktik Manajerial yang Berbasis Nilai Islam

Manajemen pendidikan Islam melibatkan serangkaian langkah strategis yang berpijak pada nilai-nilai syariah. Berikut adalah praktik utama yang mendukung tata kelola lembaga pendidikan Islami:[6]

  1. Perencanaan (Planning): Menyusun tujuan pendidikan yang tidak hanya fokus pada dunia tetapi juga akhirat yang sesuai dengan syariat Islam, seperti mencetak individu yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
  2. Pengorganisasian (Organizing): Struktur organisasi dirancang berdasarkan musyawarah untuk memastikan pembagian tugas secara adil dan disesuaikan dengan kapasitas masing-masing anggota.
  3. Pengarahan (Leading): Pemimpin bertindak sebagai teladan dalam sikap dan perilaku Islami dalam menjalankan tugas sehari-hari, sehingga mampu memotivasi seluruh elemen organisasi untuk bekerja dengan semangat keislaman.
  4. Pengawasan (Controlling): Memastikan kegiatan operasional lembaga berjalan sesuai dengan nilai-nilai Islam, termasuk keseimbangan antara pendidikan spiritual dan akademik. Proses pengawasan menggunakan prinsip hisbah, yaitu penilaian berbasis moral dan akhlak.

Dengan menerapkan praktik ini, lembaga pendidikan Islam dapat mengoptimalkan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sesuai syariat. Praktik manajerial yang Islami dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis, transparan, dan berlandaskan syariah.[7]

Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Pemimpin dalam pendidikan Islam memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mereka harus merumuskan visi dan misi yang jelas dan Islami untuk memandu arah pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman serta tantangan global.[8] Kepemimpinan yang efektif juga mencakup pembinaan akhlak dan karakter, di mana pemimpin menjadi teladan yang menginspirasi guru dan siswa untuk menerapkan nilai-nilai keislaman. Selain itu, pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan dan program pengembangan profesional yang berkelanjutan.[9] Dalam era digital, pemimpin juga perlu memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa mengabaikan prinsip-prinsip syariah. Kurikulum yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam menjadi landasan penting untuk menciptakan generasi yang kompeten secara intelektual dan spiritual.[10]

Tantangan Kepemimpinan Berbasis Nilai Islam

Penerapan manajemen berbasis Islam tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah stigma masyarakat yang masih memandang lembaga pendidikan Islam sebagai pilihan kelas dua yang kurang kompetitif dibandingkan sekolah umum, sehingga mengurangi daya tariknya. Selain itu, banyak lembaga pendidikan Islam menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dari segi sarana, prasarana, maupun teknologi yang selalu menjadi kendala utama. Kualitas sumber daya manusia di lembaga-lembaga ini juga belum merata, di mana banyak guru mengajar di luar bidang keahlian mereka. Tantangan lain adalah adanya dikotomi kurikulum yang memisahkan antara ilmu agama dan ilmu umum, sehingga menghambat integrasi pendidikan yang holistik. Resistensi terhadap perubahan juga menjadi kendala dalam mengadopsi teknologi dan metode pembelajaran modern. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi inovatif yang tetap mempertahankan nilai-nilai Islam, seperti kolaborasi dengan pihak swasta, pelatihan guru berkelanjutan, serta pembaruan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan pendekatan ini, pendidikan Islam dapat berkembang dan menjawab tantangan era globalisasi.[11]

KESIMPULAN

Kepemimpinan dan manajemen dalam pendidikan Islam memiliki potensi besar untuk menciptakan lembaga pendidikan yang berkarakter Islami. Namun, keberhasilan implementasinya memerlukan pendekatan strategis untuk mengatasi tantangan modern. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan model manajemen yang lebih adaptif tanpa mengkompromikan nilai-nilai Islami.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Rahman. “Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam.” INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 18, no. 1 (January 2013).

Dini, Muhammad Nasri, Imam Makruf, and Fitri Wulandari. “Analisis Implementasi Quality of Work Life (QWL) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Di Sekolah.” J-MPI: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 9, no. 1 (June 2024).

Erlena, E. “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.” Manajemen Pendidikan Al Hadi 2, no. 2 (2022).

Hasibuan, N. “Implementasi Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Islam.” LOGARITMA: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Dan Sains 3, no. 2 (2015).

Juhji, Wawan Wahyudin, Eneng Muslihah, and Nana Suryapermana. “Pengertian, Ruang Lingkup Manajemen, dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.” Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara 1, no. 2 (December 2020).

Karimah, Ummah. “Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.” AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman 2, no. 1 (June 2015).

Manik, M. A. “Tantangan Manajemen Pendidikan Islam dalam Menghadapi Era Globalisasi.” Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab 2, no. 1 (2016).

Maolana, I, A Darmiyanti, and J Abidin. “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif dalam Meningkatkan Kualitas Guru Di Lembaga Pendidikan Islam.” Innovative: Journal Of Social Science Research 3, no. 4 (2023).

Mubarak, Ruma. “Kepala Madrasah Sebagai Pemimpin (Leader) Pendidikan.” JANACITTA: Journal of Primary and Children’s Education 5, no. 2 (September 2022).

Sabrifha, E, M. F. Zatrahadi, and I Istiqomah. “Penerapan Prinsip Manajemen Pendidikan Islam dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah Islam: Menggunakan Tinjauan Scientific Literature Review.” EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia 9, no. 1 (2023).

Supriani, Yuli, Rahman Tanjung, Annisa Mayasari, and Opan Arifudin. “Peran Manajemen Kepemimpinan dalam Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam.” JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5, no. 1 (January 2022).

[1] Juhji et al., “Pengertian, Ruang Lingkup Manajemen, dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,” Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara 1, no. 2 (December 2020): 111–24.

[2] N Hasibuan, “Implementasi Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Islam,” LOGARITMA: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Dan Sains 3, no. 2 (2015): 111.

[3] Rahman Afandi, “Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam,” INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 18, no. 1 (January 2013): 54.

[4] Ruma Mubarak, “Kepala Madrasah Sebagai Pemimpin (Leader) Pendidikan,” JANACITTA: Journal of Primary and Children’s Education 5, no. 2 (September 2022): 106.

[5] Ummah Karimah, “Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,” AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman 2, no. 1 (June 2015): 68.

[6] Muhammad Nasri Dini, Imam Makruf, and Fitri Wulandari, “Analisis Implementasi Quality of Work Life (QWL) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia di Sekolah,” J-MPI: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 9, no. 1 (June 2024): 34.

[7] Yuli Supriani et al., “Peran Manajemen Kepemimpinan dalam Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam,” JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5, no. 1 (January 2022): 27.

[8] E Erlena, “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,” Manajemen Pendidikan Al Hadi 2, no. 2 (2022): 27.

[9] E Sabrifha, M. F. Zatrahadi, and I Istiqomah, “Penerapan Prinsip Manajemen Pendidikan Islam dalam Pengembangan Kurikulum Sekolah Islam: Menggunakan Tinjauan Scientific Literature Review,” EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia 9, no. 1 (2023): 175.

[10] I Maolana, A Darmiyanti, and J Abidin, “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif dalam Meningkatkan Kualitas Guru Di Lembaga Pendidikan Islam,” INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research 3, no. 4 (2023): 88.

[11] M. A. Manik, “Tantangan Manajemen Pendidikan Islam dalam Menghadapi Era Globalisasi,” Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab 2, no. 1 (2016): 50–54.


0 Comments

Leave a Reply