NILAI AKIDAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENCETAK GENERASI YANG BERAKHLAK

Published by Buletin Al Anwar on

Oleh: Maharani Saskia putri Hasto

Universtas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Email: [email protected]

ABSTRAK

Nilai akidah merupakan fondasi spiritual yang esensial dalam pembentukan karakter individu, terutama pada generasi muda. Dalam konteks pendidikan, akidah tidak hanya berfungsi sebagai pengantar pemahaman agama, tetapi juga sebagai penuntun moral yang membentuk perilaku dan sikap anak. Melalui pendidikan akidah yang sistematis dan terintegrasi, anak-anak dapat dibekali dengan nilai-nilai positif yang mendukung perkembangan karakter mereka. Artikel ini akan membahas pentingnya nilai akidah dalam pembentukan karakter, tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, serta strategi-strategi efektif yang dapat diterapkan dengan baik dalam pendidikan. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan generasi yang berakhlaq dapat tercipta, siap menghadapi tantangan zaman dengan integritas dan moralitas yang tinggi.

Kata kunci: Pendidikan, Nilai Akidah, Karakter, Generasi

PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas Pendidikan suatu bangsa sangat dibutuhkan dalam upaya memajukan suatu negara, Pendidikan dengan menerapkan aspek nilai akidah sangat berperan penting dalam upaya ini, karena dengan menerapakan nilai akidah dapat menciptakan suatu generasi yang diharapkan ntuk kemajuan suatu negara dan perkembangan individu. nilai akidah, sebagai keyakinan kepada tuhan, dan akhlaq sebagai Tindakan moral, memiliki peran yang berkaitan dan mempengaruhi dalam perkembangan individu, aspek Pendidikan ini bertujuan untuk mengajarkan nilai nilai agama, perilaku terpuji serta membentuk sikap-sikap dan prinsip yang kokoh terhadap siswa saat ini. Seperti ungkapan dari Barnawi dan Arifin (2012:29) bahwa tujuan pembelajaran ialah peningkatan wawasan, perilaku, dan keterampilan dengan tujuan akhirnya adalah terwujudnya insan yang berilmu dan berkarakter.[1]

Namun,kenyataan nya Pendidikan di Indoneisa masih cenderung  lebih mementingkan hal yang bersifat kognitif daripada hal hal yang bersifat pengendalian diri, kepribadian tanggug jawab dan akhlaq, hal tersebut masih dianggap kurang penting di banding dengan pestasi akademik para siswa, padahal aspek ini merupakan suatu hal yang harus di bentuk dalam proses pembelajaran. Dikhawatirkan jika karakter ini tidak terbentuk dalam proses pembelajaran dan hanya terfokus pada aspek kognitif saja ,maka pendidikan akan melahirkan manusia yang pintar namun tidak bermoral.[2]

METODE PENELITIAN

Pada rancangan ini penulis menggunakan jenis/pendekatan penelitian yang berupa Studi Kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dsb (Mardalis, 1999 dalam Mirzaqon, 2017). pustakaan (library research). Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode penelitian kepustakaan karena setidaknya ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama bahwa sumber data tidak melulu bisa didapat dari lapangan. Adakalanya sumber data hanya bisa didapat dari perpustakaan atau dokumen-dokumen lain dalam bentuk tulisan, baik dari jornal, buku maupun literatur yang lain. Kedua, studi kepustakaan diperlukan sebagai salah satu cara untuk memahami gejala-gejala baru yang terjadi yang belum dapat dipahami, kemudian dengan studi kepustakaan ini akan dapat dipahami gejala tersebut.

Sehingga dalam mengatasi suatu gejala yang terjadi, penulis dapat merumuskan konsep untuk menyelasaikan suatu permasalahan yang muncul. Alasan ketiga ialah data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitinya. Bagaimanapun, informasi atau data empirik yang telah dikumpulkan oleh orang lain, baik berupa buku-buku, laporan-laporan ilmiah ataupun laporan-laporan hasil penelitian tetap dapat digunakan oleh peneliti kepustakaan. Bahkan dalam kasus tertentu data lapangan masih kurang signifikan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang akan dilaksanakan.

PEMBAHASAN

Penerapan  nilah akidah akhlaq dalam Pendidikan secara substansial berpartispasi dalam memberkan inovasi dan dorongan kepada peseta didik untk mengimplementasikan nilai akidah dan akhlaqnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan sikap berkarakter dalam kehidupan sehari hari, pendidikan dalam aspek nilai akidah ini ber tujuan untuk menumbuh kembangkan akidah melalu pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman pesreta didik tentang nilai akidah sehingga menjadi manusa muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan nya kepada Allah ,selain itu dapat mencetak generai yang berkarakter dan menjauhi akhlaqul mazmumah sebagai hasil dari ajaran dan nilai akidah islam dalam kehidupan sehari hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial.

Pentingnya Nilai Akidah dalam Pembentukan Karakter Anak

Nilai akidah adalah landasan spiritual dan moral bagi setiap individu. Dalam konteks pembentukan karakter anak, nilai akidah memiliki peran penting dalam beberapa aspek:

Identitas Diri: Akidah memberikan anak-anak identitas sebagai seorang Muslim. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai keagamaan, mereka dapat merasa bangga akan keyakinan mereka dan mampu menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.

Panduan Moral: Nilai-nilai akidah berfungsi sebagai panduan moral dalam pengambilan keputusan. Anak-anak yang memiliki pemahaman yang baik tentang akidah cenderung lebih mampu membedakan antara yang benar dan salah serta bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral.

Keterhubungan Sosial: Pendidikan akidah juga mengajarkan pentingnya hubungan antar sesama manusia. Nilai-nilai seperti kasih sayang, toleransi, dan saling menghormati menjadi bagian integral dari karakter anak yang berakhlak.

Ketahanan Mental: Dengan memiliki landasan akidah yang kuat, anak-anak akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup. Mereka akan memiliki ketahanan mental untuk tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan negatif atau godaan yang merusak.

Implementasi Nilai-Nilai Akidah Dalam Konteks Penddikan Formal

Akidah dapat dimasukkan ke dalam mata pelajaran akidah akhlak dalam pendidikan formal. Konsep yang mendasari kepercayaan pada Allah SWT, serta nilai-nilai tauhid lainnya. dibahas dalam mata pelajaran. Materi moral tersebut bisa membahas dan menjelaskan tentang konsep moralitas serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, Selain itu, pendekatan yang holistik juga dapat digunakan untuk memasukkan prinsip-prinsip akidah ke dalam kurikulum pendidikan karakter atau agama. Ini membutuhkan kerja sama dari keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk membentuk karakter anak. Akibatnya, pembelajaran menjadi lebih menyeluruh dan efektif.

Strategi Implementasi Nilai Nilai Akidah

Untuk menerapkan prinsip-prinsip akidah dalam pembentukan karakter anak, ada beberapa cara yang dapat digunakan:

Pendidikan dengan Cerita: Guru dapat menggunakan cerita-cerita Islami untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual, dan cerita-cerita ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep agama dengan lebih interaktif dan menarik.[3]

Keteladanan: Guru harus menunjukkan perilaku yang baik kepada siswa mereka agar mereka dapat belajar dari mereka. Keteladanan guru sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak.

Pembiasaan: Salah satu cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak adalah melalui kegiatan pembiasaan; oleh karena itu, kegiatan pembiasaan harus dilakukan secara konsisten[4]

Triangulasi: Triangulasi data memungkinkan pemeriksaan data dari berbagai sudut pandang, yang membuat hasil penelitian lebih akurat.[5]

Tantangan dalam Implementasi Nilai-Nilai Akidah

Meskipun pentingnya nilai akidah telah diakui secara luas, terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya:

Pengaruh Lingkungan Negatif: Lingkungan sekitar sering kali memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan karakter anak-anak. Media sosial dan budaya populer bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemantapan nilai-nilai akhlak.

Kurangnya Kesadaran Orang Tua:Banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan akidah di rumah. Tanpa dukungan dari keluarga, proses pembelajaran di sekolah bisa kurang efektif.

Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya manusia (guru) dan materi ajar juga menjadi kendala dalam mengimplementasikan pendidikan akidah secara optimal.

Persepsi Negatif terhadap Pendidikan Agama:Terkadang ada anggapan bahwa pendidikan agama kurang relevan dengan kebutuhan dunia modern sehingga kurang mendapat perhatian serius dari pihak-pihak terkait.

KESIMPULAN

Nilai akidah memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter individu, terutama pada generasi muda. Melalui pendidikan akidah yang sistematis dan terintegrasi, anak-anak dapat dibekali dengan nilai-nilai positif yang mendukung perkembangan karakter mereka. Pendidikan akidah tidak hanya berfungsi sebagai pengantar pemahaman agama, tetapi juga sebagai penuntun moral yang membentuk perilaku dan sikap anak. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai akidah, anak-anak tidak hanya mendapatkan identitas sebagai seorang Muslim, tetapi juga panduan moral yang kuat dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

Namun, implementasi nilai-nilai akidah dalam pendidikan menghadapi berbagai tantangan, seperti pengaruh lingkungan negatif, kurangnya kesadaran orang tua, keterbatasan sumber daya, dan persepsi negatif terhadap pendidikan agama. Oleh karena Itu, diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan ini. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi penggunaan metode keteladanan, pembiasaan nilai-nilai moral, serta pendekatan holistik dalam kurikulum pendidikan.

Dengan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan generasi yang berakhlaq dapat tercipta. Hal ini penting untuk membangun bangsa yang demokratis, peduli sosial, mandiri, dan memiliki iman yang kukuh kepada Allah SWT. Dengan demikian, pendidikan akidah menjadi kunci dalam mencetak individu-individu yang tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Ai, Nanang Hanafiah, and M. SetiawanAndriani, A., Hanafiah, N., & Setiawan, ‘Implementasi Nilai-Nilai Akidah Akhlak Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Kabupaten Garut’, Tanzhimuna, 1.2 (2021), pp. 14–31

Muliadi, Agus, ‘Pendidikan Karakter Dalam Dalam Pembelajaran Akidah Akhlaq’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2016 (1967), pp. 1–2

Rahmawati, Endang Ekowati, and Halimatus Sa’diyah, ‘Problematika Pembelajaran Aqidah Akhlak Dan Upaya Mengatasinya Pada Siswa Kelas X IIS 1 Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung Lampung Selatan’, Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 2023, pp. 1–9

[1] Ai Andriani, Nanang Hanafiah, and M. SetiawanAndriani, A., Hanafiah, N., & Setiawan, ‘Implementasi Nilai-Nilai Akidah Akhlak Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Kabupaten Garut’, Tanzhimuna, 1.2 (2021), pp. 14–31.

[2] Rahmawati, Endang Ekowati, and Halimatus Sa’diyah, ‘Problematika Pembelajaran Aqidah Akhlak Dan Upaya Mengatasinya Pada Siswa Kelas X IIS 1 Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung Lampung Selatan’, Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 2023, pp. 1–9.

[3] Agus Muliadi, ‘Pendidikan Karakter Dalam Dalam Pembelajaran Akidah Akhlaq’, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2016 (1967), pp. 1–2.

[4] Andriani, Hanafiah, and SetiawanAndriani, A., Hanafiah, N., & Setiawan.

[5] Muliadi.


0 Comments

Leave a Reply