BELAJAR DARI ASAL-USUL VIRUS CORONA
Oleh: Ali Hasan Assidiqi
“ Hai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. (Al-Baqarah ayat 168)
Akhir-akhir ini dunia di berbagai wilayah negara di hebohkan dengan sebuah virus Corona yang menyebar dan membuat kerusakan hingga kematian di berbagai wilayah. Pusat awal penyebaran ini berdasarkan berbagai info terjadi di Pasar Hewan Kota Wuhan China. Virus Corona sendiri adalah sejenis virus yang sama dengan MERS (Sindrom Pernapasan Timur Tengah), SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah) yang muncul pada tahun 2002-2003 yang menyebabkan 800 orang di seluruh dunia tewas. Dan kemudian muncul kembali akhir tahun 2019 yang merupakan virus sejenisnya yakni virus corona.
Menurut beberapa pakar bahwa virus ini adalah virus yang mudah menyebar. Asal usulnya munculnya virus ini masih terbagi menjadi dua oposisi. Ada yang berpendapat dari sebuah laboratorium penelitian virus di Kota Wuhan yang kemudian ada sebagian virus yang keluar sehingga menyebabkan menyerang kepada manusia. Dan ada juga yang berpendapat bahwa semua ini dari hewan yang ada di Pasar Hewan di Wuhan. Akan tetapi dari dua pendapat tersebut berdasarkan kebanyak informasi bahwa virus ini berasal adalah dari hewan langka atau hewan yang tidak tepat dikomsumsi. Misalnya saja adalah mengkonsumsi hewan kelelawar, kangguru, ular, landak, babi, anjing dan sejenisnya. Dan hal inipun juga didukung oleh beberapa pakar dan lembaga penelitian seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan sumber lainnya yang diolah VIVA, bahwa virus corona berasal dari hewan lalu menjangkit hewan lainnya. Dan ini berada pada hewan kelelawar, burung, monyet, tikus dan hewan lainnya. Hal ini semakin diperkuat dengan studi baru yang dilakukan peneliti terhadap pasien bahwa kebanyakan dari mereka adalah para pekerja dan pelanggan tetap di pasar tradisional atau pasar hewan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging mulai daging yang biasa diolah, dan daging yang ektrim atau jarang dimakan.
Sedangkan untuk namanya sendiri, Virus Corona ini berasal dari kata latin corona yang berarti mahkota atau halo yang dapat dilihat melalui mikroskop. Tanda-tandanya jika terkena virus ini lebih kepada saluran yang tidak enak, disertai batuk dan flu berlebih, tubuh menggigil dan nafas sesak atau tersenggal-sengal. Dan untuk penyaluran atau penyerangan terhadap manusia ini banyak caranya. Baik dengan lingkungan yang kotor karena bekas hewan-hewan, atau juga dengan pengolahan makanan atau makanan itu sendiri. Sebagaimana contoh berdasarkan ahli ekonomi politik, Hu Xingdou dalam lansiran South China Morning Post bahwa orang di beberapa daerah termasuk China suka mengkonsumsi makanan ektrim baik dari hewannya sendiri atau pengelolahannya. Dan hal ini sulit dihindari oleh kebanyakan masyarakat. Sehingga dengan adanya hal tersebut maka tak heran jika virus yang ada dalam makanan atau hewan tersebut akan menyebar kepada tubuh manusia. Apalagi jika tempat penjualan hewan yang sebelum dimakan tersebut kurang bersih atau kurang baik sehingga akan memperburuk daging makanan itu sendiri.
Dari awal desember 2019 sampai 11 Februari 2020 berdasarkan Chanell News Asia dan Media Nasional China (CGTN) dilansir detik.com berdasarkan laporan dari Komisi Kesehatan Nasional China sudah menewaskan 1.018 orang tewas di China, 24 ribu terinfeksi dan 390 kasus yang masih didalami. Dan angka ini akan terus bertambah dan menyebar jika tidak diwaspadai oleh berbagai kalangan mengingat banyaknya dari Masyarakat Kota Wuhan pergi ke berbagai daerah. Dan hal ini terbukti dengan adanya laporan bahwa beberapa negara sudah ditemukan penularan virus corona dari manusia yang mendarat dari China seperti Prancis, AS, Singapura, Thailand dll. Tapi syukurnya hal itu ditanggapai baik oleh semua pemerintah dengan berhati-hati yakni setiap orang yang mendapat di berbagai pelabuhan melalui kapal atas di periksa apakah terkena virus atau tidak, jika terkena maka akan ada ruangan kesehatan khusus untuk menanganinya sehingga tidak akan menyebar kepada warga yang lainnya. Hal ini pun juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dengan adanya pemeriksaan yang ketat tersebut banyak para orang yang terkena dilarikan ke rumah sakit khusus.
Lebih anehnya lagi yang sering kita lihat dan unik yakni pengelolahan hewan-hewan tersebut sekalipun bukan termasuk hewan haram untuk dimakan dikomsumsi tetapi cara pengelolahannya kurang baik yakni tidak dimasak dengan matang. Bahkan tak jarang hewan tersebut masih hidup. Di bebera akun youtobe dan ig juga telah tersebar ciri khas makanan yang menurut sebagian orang unik dan enak, padahal cara pengelolahan dan memakannya pun tidak sesuai dengan anjuran. Apalagi jika hewan tersebut bukan hewan halal untuk dikonsumsi tentu dampaknya akan lebih parah.
Dampak dari hal tersebut tentu adalah kesehatan tubuh yang menjadi tempat sarang dari semua makanan yang masuk. Jika makanan tersebut baik tentu bagi tubuh akan berdampak positif dan jika tidak baik maka akan berdampak buruk dan bahkan parahnya mengakibatkan kematian atau juga seperti virus yang mudah menyebar ke berbagai orang sekitar. Tentu dengan adanya tersebut maka prihatin bagi kita semua karena kadang orang yang tak memakannyapun juga terkena dampaknya. Maka dari itu perlu adanya kehatian-hatian dalam masalah makanan terutama apakah makanan itu baik dan tentunya dalam Islam halal juga menjadi landasan tentang makanan yang akan dikomsumsi. Begitupula pengelolahan sebelum dimakan juga harus sesuai anjuran dan tata cara yang baikpula.
Dalam Islam sudah dijelaskan dalam Firman Allah tentang makanan dan minuman bahwa harus baik dan halal. Sebagaimana dalam surah al-baqarah ayat 168 yang memiliki arti “ Hai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. Dalam ayat ini dijelaskan sebagaimana dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa makna ayat ini bermaksud adalah Allah Swt telah menghalalkan seluruh manusia agar memakan apa saja yang ada di muka bumi, yaitu makanan yang halal, baik dan bermamfaat bagi diri sendiri yang tidak membahayakan bagi tubuh dan akal fikirannya. Segala apa saja yang akan dikonsumsi sudah dapat standart kelayakan dari Allah Swt. Standart itu adalah halal dan baik.
Makanan yang dimaksud disini selain halal yakni baik. Halal disini makanan atau hewan yang kita makan adalah boleh atau dianjurkan oleh agama. Dan baik disini adalah baik dikomsumsi oleh tubuh. Dan tentu juga diolah dengan bahan-bahan dan cara pengelolahan yang baik misal di rebus hingga matang. Dan hal ini wajib bagi umat Islam untuk dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari, karena jika kita salah sedikitpun misal mengkomsumsi makanan atau daging yang haram dimakan dan cara pengelolahannya juga tidak baik tentu dampak negatif akan terasa dan ada pada diri kita. Walau kadang dampak negatif tidak datang langsung namun pelan tapi pasti akan ada efek buruk bagi kita.
Oleh karena itu dari asal-usul virus corona tersebut, kita harus belajar untuk teguh dan yaqin pada agama kita yakni agama Islam. Agama yang sudah sempurna dalam segala hal. Sebab apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang tentu itu sudah terbaik untuk kita. Termasuk juga makan daging harus cari yang halal, bukan unik dan enak dilidah. Serta juga cara pengelolahannya harus baik serta menyehatkan sebagaimana firman Allah diatas. Dan menanggapi virus corona ini kita hadapi dengan tenang. Sebab dalam penelitian bahwa virus ini seluruh negara masih mencari obat untuk mengatasinya. Dan hal ini terbukti dari laporan terbaru (13/2/20) dari sudah ada 6.723 dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit untuk kembali ke tempatnya di seluruh negara. Dan hal ini adalah berita baik sehingga semua negara bekerjasama untuk terus mencari obat atau pengkal dari virus corona tersebut. Dan bahkan uniknya menurut Guru Besar Molekuler Universitas Airlangga obat-obat yang dapat digunakan untuk virus ini tumbuh banyak di Indonesia seperti jahe, kunyit, temulawak dll yang sering digunakan sebagai ramuan tradisional atau bumbu dapur.
Untuk itu yang perlu kita lakukan yakni tenang dengan berdoa untuk kesehatan kita, berdoa sebelum makan, tingkatkan agama, hindari makanan atau minuman yang berbahaya atau yang dilarang oleh agama dan juga periksa setiap gelaja sakit kepada ahlinya agar diketahui apa yang diderita serta ketika selesai kegiatan atau sebelum melakukan kegiatan lainnya cucilah terlebih dahulu agar virus atau kuman yang ada tidak melekat di tubuh kita. Dan apalagi berdasarkan banyak informasi di Negara Indonesia tidak ada satupun warganya terinfeksi virus corona. Semoga kesehatan dan rezeki selalu menyertai kita dan menjadikan kita manusia yang memiliki ketaqwaan dan iman yang lebih baik kedepannya. Aminnn…
0 Comments