IMPLEMENTASI NILAI NILAI AKIDAH DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER GENERASI MUDA

Published by Buletin Al Anwar on

Firda Putri Budiyanti

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang;

Abstrak

Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai akidah kepada generasi muda. Pembentukan karakter generasi muda tidak hanya mengandalkan pendidikan formal, tetapi juga pada pendidikan non-formal seperti kegiatan keagamaan dan sosial. Tujuan artikel ini penulis ingin memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai akidah pada anak-anak sejak dini dan menjelaskan bagaimana nilai-nilai akidah seperti iman, takwa, dan akhlak mulia dapat menjadi pondasi pembentukan karakter generasi muda yang tangguh di era digital. Hasil yang didapatkan Implementasi nilai-nilai akidah dalam kehidupan sehari-hari memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia pada generasi muda. Akidah yang kokoh menjadi pondasi yang menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung pada kualitas generasi muda dan pengembangan karakter mereka. Pengimplementasian nilai-nilai akidah diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki karakter tangguh, berintegritas, dan bertanggung jawab. Dalam konteks Indonesia, nilai-nilai akidah yang terkandung dalam Islam sangat relevan dan penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya sistematis dan terarah dalam mengembangkan karakter generasi muda melalui nilai-nilai akidah menjadi keharusan.

Kata kunci : Nilai Akidah, Karakter, Generasi Muda

PENDAHULUAN

Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai akidah kepada generasi muda, pembentukan karakter generasi muda tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan formal akan tetapi juga pada pendidikan non-formal, seperti kegiatan keagamaan dan sosial, yang memiliki peran sangat penting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai akidah dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Generasi muda, sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa, dituntut untuk memiliki karakter yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai luhur. Salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter adalah akidah. Akidah yang kokoh akan menjadi pondasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Implementasi nilai-nilai akidah dalam pengembangan karakter generasi muda, oleh karena itu, bukan hanya sekedar pilihan, melainkan sebuah keharusan.

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas generasi mudanya dan pengembangan karakter generasi muda menjadi hal yang sangat krusial. Dalam era globalisasi yang serba cepat dan kompleks, generasi muda dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa, arus informasi yang deras dan tidak terfilter, serta mudahnya akses terhadap konten negatif. Hal ini dapat berdampak negatif pada pembentukan karakter generasi muda, yang berujung pada hilangnya jati diri dan moralitas. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya yang sistematis dan terarah dalam mengembangkan karakter generasi muda. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai akidah dalam kehidupan sehari-hari.

Akidah merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter seseorang. Nilai-nilai akidah yang luhur, seperti iman kepada Allah SWT, percaya kepada hari akhir, dan menjalankan syariat Islam, dapat menjadi pedoman hidup yang kokoh dan melandasi setiap perilaku generasi muda. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai akidah, diharapkan generasi muda dapat memiliki karakter yang tangguh, berakhlak mulia, berintegritas, dan bertanggung jawab, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim memiliki kekayaan nilai-nilai agama yang sangat kental. Nilai-nilai akidah yang terkandung dalam Islam, misalnya, sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, bagaimana caranya agar nilai-nilai akidah tersebut dapat diimplementasikan secara efektif dalam konteks Indonesia yang plural dan modern?

Sehubungan dengan beberapa penelitian terdahulu yang peneliti jadikan acuan dan sumber dalam penelitian ini. Pertama Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas X IPS Man 10 Jombang, penelitian ini dilakukan oleh Asiyah Lu’lu’ul Husna dkk.[1] Penelitian lainnya dengan judul Implementasi Nila-Nilai Akidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Kabupaten Garut, penelitian ini dilakukan Ai Andriani dkk.[2] Dan penelitian terakhir dengan judul Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Mi. Tarbiyatussibyan Telukjambe Timur Karawang, penelitian ini dilakukan oleh Indrawan dkk.[3]

Maka dari itu penelitian ini penting untuk diangkat dan dibahas supaya menjadi Penelitian yang dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan agama dan pengembangan karakter pada generasi muda.

Tujuan artikel ini penulis ingin memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai akidah pada anak-anak sejak dini dan menjelaskan bagaimana nilai-nilai akidah seperti iman, takwa, dan akhlak mulia dapat menjadi pondasi pembentukan karakter generasi muda yang tangguh di era digital.

METODE

Objek yang dikaji dan difokuskan adalah Implementasi Nilai Akidah Dalam Pengembangan Karakter Generasi Muda. Jenis penelitian yang digunakan adalah library research atau dikenal penelitian pustaka. Alasan pemilihan ini dikarenakan dalam penelitian ini berupaya memberikan hasil secara deskriptif melalui data data yang didapatkan dari  beberapa referensi-referensi sehingga dapat menjawab bagaimana cara meng-implementasikan Nilai Nilai Akidah Dalam Pengembangan Karakter Generasi Muda. Sumber data yang digunakan adalah buku, jurnal, dan segala hal referensi yang mendukung penulisan tentang Implementasi Nilai Nilai Akidah Dalam Pengembangan Karakter Generasi Muda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Nilai Akidah

Pengertian aqidah secara etimologi adalah bentuk masdar dari kata ”aqoda-ya’qidu-aqidan-aqidatan” yang berarti simpulan, ikatan, perjanjian, dan kokoh.[4] Menurut Hasan Al-banna Aqidah adalah beberapa bentuk perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa sehingga menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Sedangkan ulama fiqh mendefinisikan akidah sebagai berikut: Akidah ialah sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh, dan sulit sekali untuk diubah. Ia beriman berdasarkan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti beriman kepada Allah swt. para Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, dan Rasul-rasul Allah, adanya kadar baik dan buruk, dan adanya hari akhir. Aqidah Akhlak merupakan landasan keimanan bagi seorang muslim yang mempunyai tugas dan peranan yang sangat besar dalam kehidupannya.[5] Topik Aqidah Akhlak merupakan salah satu tema yang banyak dibahas di sekolah-sekolah, baik itu tingkat SD/MI, SMP/MTs, MA/MAN/SMA, dan juga lebih mendalam pembahasannya di dalam Pondok Pesantren.

  1. Karakter

Karakter merupakan suatu pola perilaku seseorang. Orang yang berkarakter baik memiliki pemahaman tentang kebaikan, menyukai kebaikan, dan mengerjakan kebaikan tersebut. Orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.[6] Ciri-ciri orang yang memiliki karakter yaitu dengan menunjukkan nilai-nilai seperti hormat, tanggung jawab, kepedulian, disiplin, loyalitas, keberanian, dan toleransi. Mereka memiliki pemahaman tentang potensi diri, yang tercermin dalam sikap percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif, inovatif, mandiri, hidup sehat, serta sifat sabar, hati-hati, rela berkorban, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, ramah, menghargai keindahan, sportif, dan tabah. Individu ini juga memiliki kesadaran untuk memberikan yang terbaik dan bertindak sesuai dengan potensi serta kesadarannya. Karakter yang baik atau unggul tercermin dalam upaya untuk berbuat baik kepada Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, bangsa, negara, dan dunia internasional, dengan mengoptimalkan potensi serta didukung oleh kesadaran, emosi, dan motivasi yang positif.

  1. Pentingnya Nilai Akidah dalam Pengembangan Karakter

Nilai akidah merupakan pondasi yang kokoh dalam pembentukan karakter individu. Akidah, yang mengacu pada keyakinan seseorang terhadap Tuhan, hari akhir, kitab suci, para rasul, dan qada serta qadar, menjadi pedoman hidup yang sangat fundamental. Berikut adalah beberapa alasan mengapa nilai akidah sangat penting dalam pengembangan karakter generasi muda. 1) Tingkat habituasi, tingkatan ini lebih spesifik pada masa kanak-kanak, karena merupakan masa yang sensitif untuk pembentukan kebiasaan sejak usia dini, 2) Derajat pembentukan pemahaman, minat dan sikap, harus ada pemahaman yang kuat tentang apa yang baik dan buruk, terpuji dan tercela, jujur dan tercela, benar dan salah dalam tindakan sehari-hari, 3) Muncul spiritualitas yang mulia, pendidikan ini merupakan pendidikan mandiri yang berlangsung pada masa dewasa. Tingkatan ini sebenarnya mampu membedakan dengan jelas mana yang baik dan mana yang benar karena sudah mengetahui akibat dari keduanya.[7]

Berdasarkan poin-poin di atas, penjelasan mengenai akidah  mampu memantapkan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar, serta terbuka terhadap arus globalisasi yang menawarkan pilihan dan perubahan yang terus berkembang dan mencakup berbagai bentuk kemajuan teknologi dan intelektual. Penelitian-penelitian dan pengembangan terus berubah dalam esensi ilmu pengetahuan dan teknologi tidak pernah statis. Selanjutnya terbentuklah kedudukan iptek yang lambat laun mempengaruhi tidak hanya kehidupan sehari-hari tetapi juga moralitas, agama, dan moralitas seni. Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril sebagai pedoman bagi makhluk alam semesta, dan hadist-hadist nabi sebagai pelengkap dari Al-Quran yang menjelaskan semua tentang kehidupan manusia, baik itu dari segi akhlak maupun kehidupan sehari-hari. Sebagaimana nabi Muhammad saw bersabda :

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.

Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesalehan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)

Nilai Akidah dalam Pengembangan Karakter saat ini diharapkan bisa membentuk karakter anak dan remaja menjadi lebih baik. Di era globalisasi, akidah yang kuat akan tercermin dalam perilaku yang baik. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh apa yang dia pikirkan dan rasakan. Nilai-nilai yang kita tanamkan sejak kecil akan membentuk kepribadian dan perilaku seseorang di masa yang akan datang.

  1. Peran Keluarga, Pendidik, Dan Masyarakat Dalam Membangun Karakter Generasi Muda Yang Berakhlak Mulia

Keluarga adalah lingkungan di mana anak berkembang, menerima berbagai pengaruh langsung, terutama selama masa-masa pertumbuhan. Orang tua, terutama ibu, memberikan pengalaman pertama dalam kehidupan anak yang akan selalu memiliki dampak berarti di masa depan. Dalam sebuah hadits, dikatakan bahwa “ibu adalah madrasah pertama” bagi anak-anaknya. Islam mengajarkan bahwa akhlak yang baik adalah kunci kesuksesan suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Tanpa akhlak yang baik, ketenangan dan kedamaian dalam masyarakat akan terganggu, dan kriminalitas bisa merajalela. Akhlak yang baik berfungsi sebagai perlindungan bagi individu dari pengaruh negatif, sehingga peran orang tua sangat penting dalam membentuk akhlak anak.

Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas r.a, keluarga yang baik memiliki empat ciri. 1) Keluarga yang memiliki semangat (ghirah) dan kecintaan untuk mempelajari serta mengamalkan ajaran agama dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari. 2) Keluarga di mana setiap anggotanya saling menghormati dan menyayangi, serta saling membantu satu sama lain. 3) Keluarga yang bijak dalam hal nafkah, tidak berlebihan, dan tidak serakah dalam usaha memperoleh rezeki, mereka hidup sederhana dan tidak konsumtif. 4) Keluarga yang menyadari kelemahan dan kekurangan mereka, dan selalu berusaha meningkatkan ilmu serta pengetahuan setiap anggotanya melalui proses belajar seumur hidup (life long learning), dari buaian hingga ke liang lahat.

Peran pendidik dalam dunia pendidikan sekarang ini, tidak sekedar mentransferkan ilmu, namun juga dituntut untuk mendidik akhlak, moral, dan budaya bagi peserta didik. Pembentukan akhlak al-karimah peserta didik sangat dipengaruhi oleh peran pendidik dalam internalisasi nilai keagamaan pada peserta didik.[8] Peran pendidik sangat beragam, tetapi yang paling penting adalah, Pertama, guru sebagai sumber pengetahuan yang benar bagi siswa. Kedua, guru berfungsi sebagai pembina akhlak mulia, karena akhlak yang baik adalah pondasi utama bagi keberlangsungan suatu bangsa. Seorang pendidik harus mampu menjadi teladan bagi siswa dalam perilaku, ucapan, kebersihan hati, pergaulan, serta ketaatan kepada Allah SWT. Tugas pendidik tidak hanya sebatas mengajar di kelas, tetapi juga diharapkan menjadi contoh nyata dari apa yang diajarkannya dalam kehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN

Berdasarkan artikel yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa Implementasi Nilai Akidah dalam Pengembangan Karakter Generasi Muda, nilai akidah memiliki peran penting dalam pengembangan karakter seseorang. Akidah, yang mencakup keyakinan terhadap Tuhan, hari akhir, kitab suci, para rasul, serta qada dan qadar, menjadi landasan yang kokoh dalam membentuk karakter yang baik. Nilai-nilai akidah membantu seseorang untuk memahami apa yang baik dan buruk, serta menjadikan spiritualitas yang mulia sebagai pedoman hidup. Selain itu, peran keluarga, pendidik, dan masyarakat juga sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda agar memiliki akhlak yang mulia. Melalui pendidikan nilai akidah dan pembinaan karakter yang baik sejak dini, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

REFERENSI

Andriani, Ai, Nanang Hanafiah, and M. SetiawanAndriani, A., Hanafiah, N., & Setiawan. “Implementasi Nilai-Nilai Akidah Akhlak Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Kabupaten Garut.” Tanzhimuna 1, no. 2 (2021): 14–31.

Asbar, Andi Muhammad, and Agus Setiawan. “Nilai Aqidah, Ibadah, Syariah Dan Al-Dharuriyat Al-Sittah Sebagai Dasar Normatif Pendidikan Islam.” AJIE: Al-Gazali Journal of Islamic Education 1, no. 1 (2022): 88–101. https://doi.org/10.21092/a.ajie.v1i1.xxxx.

Faturohman, Maruf, and Ahmad Suryadi. “Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlaq Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Mts Assa’Adah Tajurhalang Bogor.” Prosiding Seminar Nasional LPPM UMJ, 2023, 1–9.

Husna, Asiyah Lu’lu’ul, M Faridl Darmawan, and Savinatur Rohmah. “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas X Ips Man 10 Jombang.” Dar El-Ilmi : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora 9, no. 1 (2022): 176–85. https://doi.org/10.52166/darelilmi.v9i1.3192.

Indrawan, Indrawan, and Nur Alim. “Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak.” Edudeena : Journal of Islamic Religious Education 6, no. 2 (2022): 117–28. https://doi.org/10.30762/ed.v6i2.639.

Supriyadi, Edy. “‘Character Buildingfor Vocational Education.’” Seminar Nasional, 2017, 1–11.

Yenti, E. “Peran Keluarga Dan Tenaga Pendidik Dalam Pembentukan Akhlak Anak (Studi Kasus Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 01 Cugah).” … Pendidikan Profesi Guru Agama Islam 2, no. 2 (2022): 2022. http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/view/261%0Ahttp://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/download/261/237.

Yuniarweti. “Pentingnya Pendidikan Aqidah Akhlak Dalam Pembentukan Karakter Anak.” SKULA: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Madrasah 03, no. 1 (2023): 252.

[1] Asiyah Lu’lu’ul Husna, M Faridl Darmawan, and Savinatur Rohmah, “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas X Ips Man 10 Jombang,” Dar El-Ilmi : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora 9, no. 1 (2022): 176–85, https://doi.org/10.52166/darelilmi.v9i1.3192.

[2] Ai Andriani, Nanang Hanafiah, and M. SetiawanAndriani, A., Hanafiah, N., & Setiawan, “Implementasi Nilai-Nilai Akidah Akhlak Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Kabupaten Garut,” Tanzhimuna 1, no. 2 (2021): 14–31.

[3] Indrawan Indrawan and Nur Alim, “Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlak,” Edudeena : Journal of Islamic Religious Education 6, no. 2 (2022): 117–28, https://doi.org/10.30762/ed.v6i2.639.

[4] Andi Muhammad Asbar and Agus Setiawan, “Nilai Aqidah, Ibadah, Syariah Dan Al-Dharuriyat Al-Sittah Sebagai Dasar Normatif Pendidikan Islam,” AJIE: Al-Gazali Journal of Islamic Education 1, no. 1 (2022): 88–101, https://doi.org/10.21092/a.ajie.v1i1.xxxx.

[5] Maruf Faturohman and Ahmad Suryadi, “Implementasi Pembelajaran Akidah Akhlaq Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Mts Assa’Adah Tajurhalang Bogor,” Prosiding Seminar Nasional LPPM UMJ, 2023, 1–9.

[6] Edy Supriyadi, “‘Character Buildingfor Vocational Education,’” Seminar Nasional, 2017, 3.

[7] Yuniarweti, “Pentingnya Pendidikan Aqidah Akhlak Dalam Pembentukan Karakter Anak,” SKULA: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Madrasah 03, no. 1 (2023): 252.

[8] E Yenti, “Peran Keluarga Dan Tenaga Pendidik Dalam Pembentukan Akhlak Anak (Studi Kasus Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 01 Cugah),” … Pendidikan Profesi Guru Agama Islam 2, no. 2 (2022): 2022, http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/view/261%0Ahttp://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/download/261/237.


0 Comments

Leave a Reply