MENUMBUHKAN KARAKTER UNGGUL MELALUI PENANANAMAN NILAI-NILAI AKIDAH

Published by Buletin Al Anwar on

Moh. Arifin

Email: [email protected]

 Abstrak

Dalam artikel ini, dibahas seberapa pentingnya menanamkan nilai-nilai akidah untuk membangun karakter yang baik untuk generasi masa depan. Dalam era globalisasi yang rumit saat ini, memiliki sifat mulia dapat membantu seseorang berhasil dan meninggalkan kesan yang baik di masyarakat. Akidah adalah dasar spiritual yang membentuk moralitas dan perspektif seseorang dalam hidup. Pendidikan karakter, pendidikan keluarga, pendidikan agama, dan dukungan sosial dapat mendidik anak-anak untuk menjadi jujur, empati, dan bersyukur. Oleh karena itu, orang yang memiliki sifat positif tidak hanya mampu menghadapi tantangan hidup tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai akidah, kita dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas tinggi yang mampu menghasilkan dampak positif bagi negara.

Kata kunci: Karakter unggul, Nilai akidah

Pendahuluan

Dunia saat ini semakin kompleks dan dinamis karena era globalisasi kontemporer. Meskipun demikian, manusia harus terus meningkatkan kemampuan dan potensi mereka untuk bertahan dalam dunia yang semakin ketat. Namun, pelatihan fisik dan intelektual tidak dapat melengkapi semua kemampuan manusia. Karakter yang baik juga penting untuk sukses dan meninggalkan jejak yang baik di masyarakat.

Memiliki kemampuan atau pengetahuan tinggi bukan satu-satunya ciri karakter unggul, karena karakter unggul juga memiliki prinsip dan nilai moral yang kuat. Penanaman nilai-nilai akidah adalah salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan karakter ini, karena nilai-nilai ini merupakan dasar kepercayaan spiritual yang membentuk pandangan hidup seseorang. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas bagaimana penanaman nilai-nilai akidah dapat menjadi kunci utama dalam pembangunan karakter unggul bagi generasi masa depan.

Pada awalnya, kita harus memahami apa itu akidah dan mengapa ia penting untuk pendidikan dan pengembangan manusia. Kemudian kita akan membahas beberapa cara praktis untuk menanamkan nilai-nilai ini sehingga mereka dapat dipahami secara teoritis dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, kita akan menguraikan keuntungan besar dari proses ini dan efek jangka panjangnya terhadap perkembangan sosial dan budha.

Kami berharap para pembaca akan memperoleh pemahaman baru tentang pentingnya penerapan nilai-nilai akidah dalam pembentukan karakter unggul melalui analisis mendalam ini. Mari kita mulai dengan memahami konsep dasar dari akidah dan bagaimana ia berkaitan dengan pertumbuhan manusia.

Hasil dan Pembahasan

Karakter adalah watak, tabiat, atau sifat-sifat yang menjadi ciri khas setiap orang sehingga mengubah nilai-nilai dalam hidup manusia untuk menumbuhkan kepribadian dan perilaku seseorang. Dickona memperjelas uraian Gaffar tentang nilai-nilai hidup dengan mengatakan bahwa etika inti harus dipahami, diperhatikan, dan dilakukan secara sadar. Karakter unggul adalah kumpulan sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang melekat pada seseorang yang berdampak positif pada hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, dan orang lain.

Dalam ahasa Arab kata “akidah” memiliki arti ikatan atau keyakinan. Akidah dalam agama merujuk pada ajaran yang seorang Muslim percaya dan terima. Kepercayaan kepada Allah, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari kiamat, dan takdir adalah beberapa nilai akidah. Keyakinan ini harus diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sebagai teori. Dalam pendidikan Islam, nilai-nilai akidah adalah sifat ketauhidan atau keimanan kepada Sang Pencipta, Allah Ta’ala, yang dimiliki manusia setelah mereka mengenal Tuhannya. Karakteristik ini mengatur hubungan antara manusia dan Allah SWT. Untuk menanamkan nilai akidah akhlak dalam setiap karakter unggul memerlukan tahapan-tahapan yang panjang di antaranya:

  1. Pendidikan Karakter: Pendidikan Karakter menekankan penanaman nilai-nilai moral dalam diri setiap individu. Penanaman nilai-nilai moral sejak dini yang diterapkan melalui pendidikan karakter ini dapat memperkuat karakter masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai moral.
  2. Pendidikan keluarga: Pendidikan keluarga memainkan peran penting dalam membangun karakter anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga. Keluarga adalah tempat pertama di mana setiap anak dibesarkan, jadi peran keluarga, terutama orang tua, sangat penting untuk mengajarkan anak-anaknya bagaimana menjadi jujur, baik, dan saling menghormati.
  3. Pendidikan agama: Sebagian besar orang memiliki agama yang mereka percaya benar. Pendidikan agama dapat berfungsi sebagai salah satu sumber penting untuk menanamkan nilai-nilai moral. Segala aspek keagamaan diajarkan dalam agama Islam, termasuk ibadah, sehingga keyakinan setiap orang dapat diperkuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh penganut agama lain. Islam tidak hanya mengajarkan tentang cara beribadah kepada Tuhan, tetapi juga mengajarkan hubungan antar manusia, yang dikenal sebagai tasamuh.
  4. Pendidikan Formal: Setiap orang berhak atas pendidikan formal. Oleh karena itu, kurikulum harus mencakup pengamalan nilai-nilai akidah akhlak. Ini dapat dicapai dengan memberikan siswa pemahaman dan arahan tentang etika yang baik dalam berperilaku. Guru memiliki tanggung jawab penuh untuk mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai ini.
  5. Dukungan sosial: Lingkungan sosial seseorang memiliki pengaruh besar pada bagaimana mereka berperilaku. Oleh karena itu, untuk menanamkan nilai-nilai akidah akhlak ini dalam diri seseorang, diperlukan lingkungan yang mendukung.

Di atas adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai akidah akhlak dalam diri seseorang. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai ini sejak dini untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Karena itu, membangun bangsa yang unggul dapat dimulai dengan menciptakan sumber daya manusia yang unggul dengan menanamkan nilai-nilai akidah dan akhlak dalam pembentukan karakter dan perilaku setiap orang. Karena pada dasarnya kemajuan suatu bangsa didasarkan pada kualitas dari seluruh masyarakatnya, suatu bangsa dapat dikatakan unggul jika sumber daya manusianya berkualitas dan orang-orang saling menghormati tanpa membedakan latar belakang.

Berikut pentingnya penanaman nilai-nilai akidah dalam setiap karakter:

  1. Membangun identitas diri: Penanaman nilai-nilai akidah membantu orang memahami siapa mereka dan bagaimana mereka termasuk dalam komunitas yang lebih besar. Keyakinan yang kuat membantu orang menemukan arah dan tujuan hidup mereka.
  2. Menumbuhkan etika dan moral: Akidah memberikan standar moral dan etika yang jelas. Ajaran tentang kasih sayang, kejujuran, dan keadilan, misalnya, dapat membantu orang menjadi orang yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.
  3. Menghadapi tantangan hidup: Akidah dapat memberi Anda kekuatan saat Anda menghadapi berbagai kesulitan dan ujian hidup. Keyakinan kepada Allah dan takdir-Nya memberi Anda ketenangan pikiran dan mendorong Anda untuk terus bekerja.

Pada dasarnya, pembentukan karakter dilakukan dengan unsur keteladanan dan pembiasaan bersikap mulia yang didasarkan pada tingkah laku guru. Untuk menanamkan karakter dalam diri peserta didik, khususnya sikap sopan santun, dilakukan pembiasaan rutin untuk mencetak perilaku mulia, serta melalui ke keluarga dan lingkungan. Berikut cara menanamkan nilai akidah dalam setiap karakter:

  1. Pendidikan agama sejak dini: Pendidikan agama harus dimulai sejak usia dini. Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam mengajarkan anak-anak nilai-nilai moral melalui cerita-cerita inspiratif, teladan baik, dan ibadah sehari-hari.
  2. Lingkungan yang mendukung: Sangat penting untuk membuat lingkungan yang mendukung penerapan prinsip akidah. Keyakinan individu akan diperkuat jika komunitas saling mendukung dalam menjalankan ajaran agama.
  3. Praktik kehidupan sehari-hari: Memperkuat karakter unggul dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip akidah dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan seperti berbuat baik kepada sesama, bersikap jujur, dan beribadah secara teratur.

Contoh karakter unggul yang menanamkan nilai-nilai akidah dapat dilihat dalam beberapa aspek berikut:

  • Karakter Syukur, yaitu setiap orang yang memiliki sifat syukur akan menghargai setiap kebaikan yang diberikan oleh Allah. Mereka cenderung positif, menghargai orang lain, dan berterima kasih atas segala hal. Dalam hal akidah, syukur didefinisikan sebagai pengakuan atas keesaan Tuhan dan nikmat-Nya yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Karakter Iman dan takwa, yaitu orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah akan menjalani hidup mereka dengan kesadaran akan tanggung jawab moral mereka. Dalam setiap langkah hidup mereka, mereka akan berusaha untuk berbuat baik, menghindari hal-hal yang tidak baik, dan selalu mengingat Allah. Ini mencakup praktik agama seperti sholat, puasa, dan kebajikan.
  • Karakter berbakti kepada orang tua: Akidah juga mengajarkan pentingnya menghormati dan berbakti kepada orang tua. karakter ini menunjukkan hormat dan kasih sayang kepada orang tua dan berusaha untuk memenuhi hak-hak mereka. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu ibadah yang paling mulia dalam Islam.
  • Karakter kejujuran: Akidah Islam mengajarkan nilai kejujuran. Orang yang jujur tidak hanya berbicara kebenaran tetapi juga bertindak sesuai dengan prinsip keadilan. Mereka menyadari bahwa kejujuran akan membawa keberkahan dalam hidup dan merupakan contoh iman yang kuat.
  • Karakter pemaaf: Salah satu nilai luhur yang diajarkan dalam iman Islam adalah karakter pemaaf. Orang yang memiliki karakter ini mampu memaafkan kesalahan orang lain dan menunjukkan sikap toleransi dan kasih sayang. Hal ini menunjukkan iman yang kuat seseorang dan mempererat hubungan.

Kesimpulan

Menanamkan nilai-nilai akidah merupakan kunci utama dalam membentuk karakter unggul pada generasi masa depan. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai landasan spiritual dan pedoman moral yang memengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang. Pendidikan karakter yang baik membutuhkan banyak elemen, seperti pendidikan keluarga, pendidikan agama, dan pendidikan formal. Semua elemen ini berkontribusi pada penerapan prinsip-prinsip moral. Anak-anak dapat dibekali dengan karakter yang kuat seperti kejujuran, empati, dan rasa syukur dengan menerapkan strategi yang tepat, seperti keteladanan, pembiasaan, dan lingkungan yang mendukung. Membangun karakter unggul melalui nilai-nilai akidah adalah investasi penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berkontribusi positif bagi masyarakat karena efek positif dari penanaman nilai-nilai akidah termasuk peningkatan kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, D. E. (2019). Kelahiran Baru Di Dalam Kristus Sebagai Titik Awal Pendidikan Karakter Unggul. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat3(2), 154-161.

Sholihah, M. A., Aminullah, A., & Fadlillah, F. (2019). Aksiologi Pendidikan Islam (Penerapan Nilai-Nilai Aqidah Dalam Pembelajaran Anak Di Mi). Auladuna: Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah1(2), 63-82.

Lukmana, I. MEMBANGUN BANGSA UNGGUL: TRANSFORMASI MELALUI NILAI AKIDAH AKHLAK.

Bali, M. M. E. I., & Susilowati, S. (2019). Transinternalisasi Nilai-Nilai Kepesantrenan Melalui Konstruksi Budaya Religius Di Sekolah. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 16(1), 1-16.

Muzaini, M. C., & Ichsan, I. (2023). Implementasi Nilai Humanisme dalam Pembelajaran Akidah Akhlak untuk Menumbuhkan Sikap Sopan Santun Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(2), 329-338.

Putra, P. (2018). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran aqidah akhlak (studi multi kasus di MIN Sekuduk dan MIN Pemangkat Kabupaten Sambas). Al-Bidayah: jurnal pendidikan dasar Islam, 9(2), 147-156.

Putra, F. R., Imron, A., & Benty, D. D. N. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter Sopan Santun Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak. Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 3(2), 182-191.

Zulfiati, H. M. (2019, June). Pendidikan Karakter Perspektif Ki Hadjar Dewantara Dalam Membentuk Generasi Unggul Era Revolusi Industri 4.0. In Prosiding Seminar Nasional PGSD UST (Vol. 1, No. 1).


0 Comments

Leave a Reply