MEMPERKUAT AKIDAH REMAJA UNTUK MEMBANGUN MORALITAS KOKOH DI ERA MODERN

Published by Buletin Al Anwar on

Oleh: Winda Ismayana (220101110166)

[email protected]

Abstrak

Di era modern dengan perubahan sosial yang pesat, akidah dalam Islam menjadi penting untuk membangun moralitas remaja. Akidah bukan hanya keyakinan, tetapi juga memengaruhi etika dan moral individu. Akidah membentuk pandangan hidup, perilaku, nilai moral, dan prinsip etika seorang Muslim. Artikel ini menekankan pentingnya memperkuat akidah dan religiusitas remaja untuk membangun moralitas yang kokoh. Akidah yang kuat menjadi landasan moral, mendorong perilaku etis, menumbuhkan empati, membantu mengatasi godaan, dan menciptakan harmoni sosial. Pendidikan agama yang komprehensif dan kontekstual perlu diberikan kepada remaja, bukan hanya sebagai pengetahuan teoretis, tetapi juga sebagai panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperkuat akidah dan religiusitas remaja, diharapkan mereka dapat memiliki landasan moral yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dan godaan di era modern, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pendahuluan

Di tengah dinamika masyarakat global dan perubahan sosial yang kian kompleks dan cepat, isu moral dan etika menjadi semakin penting. Nilai-nilai moral yang kuat bagaikan pondasi kokoh untuk menjaga keharmonisan sosial dan integritas individu. Dalam konteks agama, khususnya Islam, akidah (keyakinan beragama) memegang peran sentral dalam membentuk pandangan dunia dan tindakan seseorang. Keterkaitan antara akidah dan etika menjadi topik diskusi mendalam dalam Islam, mengingat agama ini tidak hanya memberikan panduan untuk keyakinan, tetapi juga merumuskan aturan moral yang memengaruhi perilaku sehari-hari. Islam sebagai agama yang mengajarkan integritas spiritual dan perilaku etis, mendasarkan aturan dan prinsip-prinsip akidah yang semuanya terdapat dalam ajaran-ajaran suci Al-Quran dan Hadis.[1]

 Di era modern yang serba canggih, remaja dihadapkan pada berbagai dampak, baik positif maupun negatif, termasuk dalam hal perkembangan moral. Remaja yang berperilaku sesuai norma dan nilai yang berlaku dianggap memiliki moralitas yang baik, sedangkan mereka yang berperilaku bertolak belakang dengan norma dan nilai tersebut dikatakan melakukan tindakan amoral. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, individu memerlukan pengontrol diri dalam berpikir, bersikap, dan bertindak, salah satunya adalah agama atau religiusitas[2].

Oleh karena itu, memperkuat akidah dan religiusitas remaja menjadi kunci penting dalam membangun moralitas yang kokoh di era modern. Pendidikan agama yang komprehensif dan kontekstual perlu diberikan kepada remaja, bukan hanya sebagai pengetahuan teoretis, tetapi juga sebagai panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperkuat akidah dan religiusitas remaja, diharapkan mereka dapat memiliki landasan moral yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dan godaan di era modern. Moralitas yang kokoh akan menjadi kompas bagi mereka untuk bertindak sesuai norma dan nilai yang berlaku, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pembahasan

Konsep Akidah Dalam Islam

Akidah dalam Islam merupakan kumpulan keyakinan fundamental yang menjadi landasan iman dan pandangan dunia seorang Muslim. Ia bagaikan inti iman yang tak terpisahkan, mencangkup keyakinan terhadap Allah (tauhid), para malaikat, kitab suci, rasul-rasul, hari kiamat, dan takdir. Bagi Muslim, memiliki akidah yang kokoh dan benar sangatlah esensial, karena keyakinan ini menjadi pondasi iman yang memengaruhi cara mereka beribadah, berperilaku, dan berinteraksi dengan dunia.

Akidah memiliki hubungan erat dengan keimanan dan tauhid seorang Muslim. Tuasikal (2012) dalam artikelnya menjelaskan bahwa terdapat tiga prinsip akidah utama yang sering ditekankan oleh para ulama: berserah diri kepada Allah dengan bertauhid, taat kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya, dan berlepas diri dari syirik atau perilaku yang bertentangan dengan tauhid.[3]

Nilai-nilai Moral Dalam Islam

Nilai-nilai moral dalam Islam merupakan landasan fundamental yang menjadi pedoman hidup bagi umat Muslim. Nilai-nilai ini bersumber dari Al-Quran, Hadis, dan ajaran Islam lainnya, dan memberikan panduan tentang bagaimana berperilaku baik dan hidup dengan penuh makna.

Beberapa nilai moral utama dalam Islam:

  1. Keimanan dan Ketaqwaan: Merupakan fondasi utama dari semua nilai moral Islam. Seorang Muslim yang beriman dan bertaqwa akan selalu berusaha untuk patuh kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
  2. Keadilan dan Kesetaraan: Islam mengajarkan keadilan dan kesetaraan bagi semua manusia, tanpa memandang ras, suku, agama, gender, atau status sosial. Setiap orang berhak diperlakukan dengan adil dan hormat.
  3. Kebenaran dan Kejujuran: Islam sangat menekankan nilai kebenaran dan kejujuran. Seorang Muslim harus selalu berkata benar dan bertindak jujur dalam segala situasi.
  4. Kedermawanan dan Tolong Menolong: Kedermawanan dan tolong menolong adalah sifat mulia yang diajarkan dalam Islam. Seorang Muslim harus selalu berusaha untuk membantu orang lain yang membutuhkan, baik secara materi maupun non-materi.
  5. Kesabaran dan Ketabahan: Islam mengajarkan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi berbagai cobaan dan rintangan hidup. Seorang Muslim harus selalu optimis dan berserah diri kepada Allah SWT.
  6. Kesederhanaan dan Tawadhu’: Islam mengajarkan kesederhanaan dan tawadhu’ (rendah hati). Seorang Muslim harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan tidak sombong dengan kekayaan atau kedudukannya.
  7. Tanggung Jawab dan Amanah: Islam menekankan pentingnya tanggung jawab dan amanah. Seorang Muslim harus selalu bertanggung jawab atas perbuatannya dan menjalankan tugas-tugasnya dengan Amanah

Pengaruh Akidah Terhadap Etika

Akidah dalam Islam bukan hanya tentang keyakinan, melainkan juga memiliki pengaruh yang mendalam terhadap etika atau moralitas individu. Konsep-konsep dan keyakinan yang terkandung dalam akidah membentuk pandangan hidup, perilaku, dasar nilai-nilai moral, dan prinsip-prinsip etika yang dipegang oleh seorang Muslim.

Akidah yang tertanam dalam hati manusia bukan sekadar pengetahuan, melainkan keyakinan mendalam yang mengakar kuat. Keyakinan ini mewarnai setiap perkataan dan tindakan, menjadikannya cerminan jati diri seorang Muslim. Lebih dari sekadar keyakinan, akidah menjadi dasar bagi bentuk nyata religiusitas seseorang. Akidah yang kokoh mendorong individu untuk mengamalkan ibadahnya dengan penuh kesadaran dan ketulusan.[4]

Keyakinan religius bagaikan kompas moral yang menuntun individu dan masyarakat menuju nilai-nilai akhlak mulia. Berikut adalah beberapa peran penting keyakinan religius dalam hal ini:

  1. Landasan Moral yang Kokoh:

Keyakinan religius memberikan landasan moral yang kuat bagi individu untuk membangun karakter dan perilaku yang baik. Nilai-nilai agama seperti kejujuran, kasih sayang, dan keadilan menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan sesama dan menjalani kehidupan.

  1. Pendorong Perilaku Etis:

Keyakinan religius mendorong individu untuk berperilaku etis dan bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan. Hal ini termasuk dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan keseharian. Individu yang berpegang teguh pada nilai-nilai agama akan lebih terdorong untuk bertindak adil, amanah, dan bertanggung jawab.

  1. Menumbuhkan Empati dan Kepedulian:

Keyakinan religius juga dapat membantu individu untuk mengembangkan empati dan rasa peduli terhadap sesama. Dengan memahami nilai-nilai agama, seseorang lebih cenderung untuk membantu orang lain dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

  1. Mengatasi Godaan dan Ujian:

Keyakinan religius memberikan kekuatan spiritual bagi individu untuk mengatasi godaan dan ujian dalam kehidupan. Dengan memegang teguh nilai-nilai agama, seseorang dapat menjaga diri dari tindakan negatif dan mempertahankan integritas moralnya.

  1. Menciptakan Harmoni Sosial:

Keyakinan religius juga berperan dalam menciptakan harmoni sosial di masyarakat. Dengan mempraktikkan nilai-nilai agama, individu dapat menjaga hubungan yang baik dengan sesama dan membangun lingkungan yang saling mendukung.[5]

Kesimpulan

Di era modern yang penuh dengan kompleksitas dan perubahan sosial yang cepat, moralitas dan etika menjadi semakin penting. Akidah dalam Islam, yang bukan hanya tentang keyakinan tetapi juga memiliki pengaruh mendalam terhadap etika, berperan sentral dalam membentuk pandangan dunia dan tindakan individu. Memperkuat akidah dan religiusitas remaja menjadi kunci penting dalam membangun moralitas yang kokoh. Akidah yang kuat memberikan landasan moral yang kokoh, mendorong perilaku etis, menumbuhkan empati dan kepedulian, membantu mengatasi godaan, dan menciptakan harmoni sosial. Pendidikan agama yang komprehensif dan kontekstual perlu diberikan kepada remaja, bukan hanya sebagai pengetahuan teoretis, tetapi juga sebagai panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperkuat akidah dan religiusitas remaja, mereka diharapkan dapat memiliki landasan moral yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dan godaan di era modern, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.

Daftar Pustaka

Andini, Melly. “Akidah Dan Etika: Relasi Antara Keyakinan Dengan Nilai Moral.” Al-Hikmah: Jurnal Theosofi Dan Peradaban Islam 5, no. 1 (2023): 98–115. https://doi.org/10.51900/alhikmah.v5i1.19376.

Nur, Chairan M. “Peran Keyakinan Religius Dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Akhlak Di Kalangan Masyarakat Aceh.” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 5, no. 1 (2015): 1–16.

Reza, Iredho Fani. “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Moralitas Pada Remaja Di Madrasah Aliyah (Ma).” HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal 10, no. 2 (2013): 45. https://doi.org/10.26555/humanitas.v10i2.335.

Sabila, Nur Akhda. “Integrasi Aqidah Dan Akhlak (Telaah Atas Pemikiran Al-Ghazali).” NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam 3, no. 2 (2020): 74–83. https://doi.org/10.23971/njppi.v3i2.1211.

[1] Melly Andini, “Akidah Dan Etika: Relasi Antara Keyakinan Dengan Nilai Moral,” Al-Hikmah: Jurnal Theosofi Dan Peradaban Islam 5, no. 1 (2023): 98–115, https://doi.org/10.51900/alhikmah.v5i1.19376.

[2] Iredho Fani Reza, “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Moralitas Pada Remaja Di Madrasah Aliyah (Ma),” HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal 10, no. 2 (2013): 45, https://doi.org/10.26555/humanitas.v10i2.335.

[3] Andini, “Akidah Dan Etika: Relasi Antara Keyakinan Dengan Nilai Moral.”

[4] Nur Akhda Sabila, “Integrasi Aqidah Dan Akhlak (Telaah Atas Pemikiran Al-Ghazali),” NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam 3, no. 2 (2020): 74–83, https://doi.org/10.23971/njppi.v3i2.1211.

[5] Chairan M. Nur, “Peran Keyakinan Religius Dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Akhlak Di Kalangan Masyarakat Aceh,” Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 5, no. 1 (2015): 1–16.


0 Comments

Leave a Reply