Metode Pengajaran Akidah Berbasis Proyek yang Relevan dengan Minat Gen-Z

Muhammad Heaveny Bin Zain
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
PENDAHULUAN
Pelajaran Akidah Akhlak dalam Pendidikan Agama Islam sangat penting karena bertujuan membentuk keyakinan dan akhlak yang baik pada diri siswa. Namun, kenyataannya pembelajaran Akidah Akhlak masih banyak dilakukan dengan cara lama, seperti ceramah dan menghafal materi. Cara ini membuat siswa sering hanya paham teori, tapi sulit menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, generasi saat ini, yaitu Generasi Z (Gen-Z), memiliki cara belajar yang berbeda. Mereka lebih suka belajar dengan cara yang aktif, kreatif, dan menggunakan teknologi. Generasi Z adalah generasi yang tumbuh bersama internet, media sosial, dan teknologi digital. Mereka lebih tertarik pada pembelajaran yang menantang, menyenangkan, dan bisa diterapkan langsung dalam kehidupan.
Oleh karena itu, guru perlu mencari metode yang cocok agar pelajaran Akidah Akhlak tidak terasa membosankan dan lebih bermakna bagi mereka. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah Project-Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek. Metode PjBL mengajak siswa untuk belajar melalui proyek, di mana mereka bisa bekerja sama, berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai akidah dan akhlak Islam. Dengan metode ini, siswa tidak hanya memahami materi, tapi juga bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, PjBL juga membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan merasa bahwa apa yang mereka pelajari itu penting dan berguna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Karakteristik Generasi Z dalam Pembelajaran
Generasi Z adalah kelompok yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dan mereka tumbuh di era digital yang penuh dengan perkembangan teknologi informasi. Karakteristik Gen-Z dalam belajar antara lain:
- Melek Teknologi: Mereka terbiasa menggunakan internet, media sosial, dan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari.
- Belajar Secara Visual dan Interaktif: Mereka lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan video, gambar, proyek, atau aktivitas yang bersifat langsung dan menyenangkan.
- Mengejar Makna Praktis: Gen-Z ingin memahami bagaimana materi pelajaran dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, bukan sekadar menghafal teori.
- Senang Berkolaborasi dan Berkompetisi: Mereka suka bekerja sama dalam kelompok, tetapi juga senang menghadapi tantangan yang mendorong semangat berprestasi.
- Mandiri dan Kreatif: Gen-Z lebih mandiri dalam mencari informasi dan suka mengeksplorasi ide-ide baru secara kreatif.
Karakteristik-karakteristik ini menunjukkan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak untuk Gen-Z perlu dikemas dengan metode yang lebih aktif, kreatif, aplikatif, dan relevan dengan dunia nyata.
- Konsep Project-Based Learning (PjBL) dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
Project-Based Learning (PjBL) adalah metode pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar melalui pengerjaan proyek nyata yang berkaitan dengan tema pembelajaran. Dalam konteks Akidah Akhlak, proyek yang diberikan bisa berupa:
- Membuat video dakwah tentang nilai kejujuran atau amanah.
- Menyelenggarakan kegiatan sosial berbasis nilai-nilai Islam.
- Menulis jurnal refleksi tentang pengalaman menerapkan adab dalam keseharian.
- Membuat kampanye media sosial bertema menjaga akhlak di dunia digital.
Melalui proyek-proyek tersebut, siswa tidak hanya belajar memahami konsep akidah dan akhlak, tetapi juga langsung menerapkannya dalam tindakan nyata.
- Kelebihan Penerapan PjBL untuk Gen-Z dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
Penerapan PjBL dalam pembelajaran Akidah Akhlak memiliki berbagai kelebihan, antara lain:
- Meningkatkan Pemahaman Kontekstual: Siswa memahami konsep akidah dan akhlak bukan hanya di tingkat teori, tetapi juga dalam praktik sehari-hari.
- Membangun Karakter Profetik: Melalui proyek yang berbasis nilai-nilai Islam, siswa dibimbing untuk meneladani sifat-sifat nabi seperti jujur, amanah, tabligh, dan fathonah.
- Mengembangkan Kompetensi Abad 21: Seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan kemampuan berkomunikasi.
- Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Belajar: Karena proyek yang dikerjakan sesuai dengan minat mereka dan menggunakan media yang akrab bagi Gen-Z.
- Mendorong Kemandirian Belajar: Siswa menjadi lebih aktif mencari informasi, berinisiatif dalam berkarya, dan bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri.
- Tantangan dan Solusi
Meskipun metode PjBL memiliki banyak kelebihan, penerapannya juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Perlu Waktu Lebih Panjang: Proses pengerjaan proyek membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang tidak sebentar.
- Kemampuan Guru dalam Membimbing: Guru perlu memiliki keterampilan merancang proyek yang menarik dan relevan.
- Perbedaan Tingkat Kemandirian Siswa: Tidak semua siswa terbiasa belajar mandiri, sehingga diperlukan pendampingan ekstra.
Sebagai solusinya, guru perlu diberikan pelatihan tentang metode PjBL, mengatur waktu dengan baik, dan memberi panduan serta motivasi yang cukup kepada siswa agar tetap semangat menyelesaikan proyek.
KESIMPULAN
Penerapan metode Project-Based Learning (PjBL) dalam pengajaran Akidah Akhlak terbukti menjadi pendekatan yang relevan dan efektif untuk menjawab kebutuhan belajar Generasi Z. Dengan karakteristik Gen-Z yang akrab dengan teknologi, menyukai pembelajaran aktif, kreatif, dan bermakna, PjBL mampu mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara kontekstual. Melalui proyek-proyek yang aplikatif, siswa tidak hanya memahami nilai-nilai akidah secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata, sekaligus menumbuhkan karakter profetik serta kompetensi abad ke-21. Meskipun pelaksanaannya menghadapi beberapa tantangan seperti kebutuhan waktu yang lebih panjang dan perlunya keterampilan khusus dari guru, hal tersebut dapat diatasi dengan pelatihan, perencanaan matang, dan pendampingan yang intensif. Oleh karena itu, PjBL menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Akidah Akhlak yang lebih adaptif, inspiratif, dan selaras dengan minat serta kebutuhan zaman Generasi Z.
DAFTAR PUSTAKA
Ginanjar, Heri, Tina Septiana, Denda Ginanjar, Sulistia Agustin, Program Studi PPKn, and Stkip PGRI Sukabumi. “Keberhasilan Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek: Faktor-Faktor Kunci Dalam Proses Pembelajaran.” Jurnal Pendidikan Tambusai 5 (2021): 5542–48. https://www.iste.org/.
Husain, Sulfitri, Nurhamni, Fahmi Surya Abdi, M Yogi Pratama Maruf, and Faradila Oktafiani. “MENGANTISIPASI PERUBAHAN KARAKTER GENERASI Z DI ERA DIGITALISASI” 3, no. 1 (2025): 242–47.
Kamil, Athiyah Rosyadah Nurwidjaya, Mutmainah, and Satriani. “Project Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Di MTs An-Nur Kalawat.” Journal of Islamic Education: The Teacher of Civilization 5, no. 2 (2024): 128–41.
Mahmudah, Aminatul. “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Berbasis Proyek Dalam Membentuk Karakter Profil Pelajar Pancasila Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Malang,” 2023.
Nur, Nadiah Fadillah, and Ahmad Arham. “IMPLEMENTATION OF PROJECT-BASED LEARNING IN ENHANCING STUDENTS’ UNDERSTANDING OF AKIDAH AKHLAK CONCEPTS AT MAN 1 PALEMBANG.” Maerifah Jurnal Pendidikan Islam 1 (2024): 1–11.
Nadiah Fadillah Nur and Ahmad Arham, “IMPLEMENTATION OF PROJECT-BASED LEARNING IN ENHANCING STUDENTS’ UNDERSTANDING OF AKIDAH AKHLAK CONCEPTS AT MAN 1 PALEMBANG,” Maerifah Jurnal Pendidikan Islam 1 (2024): 1–11.
Sulfitri Husain et al., “MENGANTISIPASI PERUBAHAN KARAKTER GENERASI Z DI ERA DIGITALISASI” 3, no. 1 (2025): 242–247.
Athiyah Rosyadah Nurwidjaya Kamil, Mutmainah, and Satriani, “Project Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Di MTs An-Nur Kalawat,” Journal of Islamic Education: The Teacher of Civilization 5, no. 2 (2024): 128–141.
Aminatul Mahmudah, “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak Berbasis Proyek Dalam Membentuk Karakter Profil Pelajar Pancasila Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Malang” (2023).
Heri Ginanjar et al., “Keberhasilan Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek: Faktor-Faktor Kunci Dalam Proses Pembelajaran,” Jurnal Pendidikan Tambusai 5 (2021): 5542–5548
0 Comments