PENGUATAN AKIDAH SEBAGAI DASAR SPIRITUAL DALAM MEMBENTUK SISWA YANG BERKARAKTER DAN BERBUDI LUHUR

Published by Buletin Al Anwar on

Oleh: Imron Ma’ruf

Abstrak 

Aqidah dalam Islam memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan budi pekerti yang mulia, terutama melalui pendidikan karakter yang didasarkan pada prinsip-prinsip aqidah. Aqidah mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab, serta mengembangkan kesadaran akan akibat dari tindakan di hadapan Allah. Pendidikan akidah bertujuan untuk membentuk pemahaman yang kokoh mengenai keyakinan fundamental dalam Islam, termasuk konsep tentang Allah, kenabian, kitab suci, malaikat, hari kiamat, dan takdir. Melalui pendidikan akidah, siswa diajarkan untuk memahami pentingnya berbuat baik, berperilaku jujur, rendah hati, dan peduli terhadap orang lain. Akidah juga mempengaruhi pengendalian diri dan tanggung jawab siswa, serta membentuk karakter yang sportif dan empati terhadap orang lain. Lingkungan keluarga, lembaga pendidikan seperti pondok pesantren, dan lingkungan sosial memiliki peran penting dalam penanaman aqidah dan pembentukan karakter siswa. Pendidikan akidah menjadi solusi penting dalam menciptakan kedamaian dunia melalui pembentukan karakter siswa yang berbudi luhur.

PENDAHULUAN

Akidah merupakan penyerapan keimanan kepada Allah Swt. Dengan meyakini adanya High of Power, yang menjadi awal mula dunia ini, aqidah berfungsi sebagai pengetahuan What we ware created for, Where we come from, Where do we going back.1 Pemahaman itupula menjadi pertanyaan besar seluruh ulama’ dan pemuka agama didunia, termasuk pengarang kitab Ihya’ Ulumuddin yakni Imam Al-Ghazali. Penanaman akidah memiliki dampak yang baik didalam kehidupan, memunculkan algoritma timbal balik, serta menghadirkan doktrin-doktrin mengenai balasan apa yang telah diperbuat menjadi tujuan dari tercapainya perdamaian dunia, didalam lingkup Islam, akidah berperan penting dalam menjadikan karakter siswa memiliki akhlak yang terpuji.2 Pendidikan tentang konsep aqidah sendiri memiliki berbagai tahap supaya menghadirkan penanaman dan pendirian yang baik dan kuat, sehingga menjadi filter dalam melakukan lika-liku kehidupan didunia.

Kyai Hasim As’ari menjelaskan mengenai pengertian pendidikan akidah adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pemahaman yang benar dan kokoh mengenai keyakinan fundamental dalam agama islam.3 Ini mencakup pemahaman tentang konsep- konsep dasar seperti keberadaan allah, sifat-sifat-nya, nubuwwah (kenabian), kitabullah (kitab suci), malaikat, hari kiamat, takdir, dan hal-hal lain yang menjadi inti keimanan dalam islam.

Sehingga awal dari karakter dan budipekerti luhur seorang siswa harus dimulai dari hal- hal yang sangat mendasar, diantaranya adalah bagaimana cara menanamkan aqidah yang benar. Langkah-langkah yang baik bisa diambil dari faktor lingkungan, dari keluarga, sekolah, maupun masyarakat bisa menjadi sumber penanaman akidah dalam membentuk karakter siswa.

PEMBAHASAN

Aqidah, atau keyakinan dalam Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan budi pekerti yang mulia. Ketika seseorang memiliki keyakinan yang kuat terhadap prinsip-prinsip agama, hal itu dapat memengaruhi perilaku dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara di mana aqidah dapat menjadi bagian integral dari pendidikan karakter dan budi pekerti yang luhur.4

Aqidah mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, ketabahan, dan keadilan. Ini dapat membantu seseorang untuk tetap tenang dan teguh di tengah-tengah tantangan hidup, serta untuk memperlakukan orang lain dengan adil dan baik. Aqidah Islam mendorong untuk berbuat baik kepada sesama dan peduli terhadap kebutuhan mereka. Ini mengajarkan pentingnya kasih sayang, kemurahan hati, dan kebaikan dalam interaksi dengan orang lain. Aqidah mengajarkan konsep bahwa setiap individu bertanggung jawab atas tindakan dan perilakunya di hadapan Allah. Ini mendorong kesadaran Aqidah menekankan pentingnya kejujuran, kejujuran, dan integritas dalam semua aspek kehidupan. Ini berarti berpegang teguh pada kebenaran dan berperilaku dengan integritas tanpa mengorbankan prinsip-prinsip moral. Aqidah mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, rendah hati, dan kemandirian. Ini membantu seseorang untuk tidak terlalu terikat pada materi dan untuk hidup dengan penuh penghargaan terhadap apa yang dimiliki, sambil tetap mandiri dan bertanggung jawab. Aqidah mendorong untuk memahami dan merasakan penderitaan orang lain serta berusaha untuk membantu mereka. Ini mengembangkan empati dan rasa solidaritas sosial yang kuat.

Pendidikan karakter yang didasarkan pada aqidah Islam memainkan peran penting dalam membentuk individu yang bertanggung jawab, peduli, dan berbudi luhur dalam masyarakat. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip aqidah dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat menjadi teladan yang baik dan berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.5

Budi pekerti luhur adalah kualitas atau sifat-sifat positif dalam perilaku dan karakter seseorang yang mencerminkan kesempurnaan moral, etika, dan spiritualitas. Istilah “budi pekerti” dalam bahasa Indonesia mengacu pada kualitas batiniah seseorang yang tercermin dalam sikap, tindakan, dan hubungannya dengan orang lain serta lingkungannya.

Budi pekerti merujuk pada kualitas moral dan etika seseorang dalam berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Ini mencakup berbagai aspek seperti kesopanan, kejujuran, kebaikan, kesetiaan, dan banyak lagi. Budi pekerti merupakan landasan bagi perilaku yang baik dan hubungan yang harmonis dalam masyarakat.

Seorang tokoh yang dikenal karena memiliki budi pekerti luhur adalah Mahatma Gandhi. Gandhi adalah seorang pemimpin politik dan spiritual India yang dikenal karena prinsip-prinsipnya yang didasarkan pada ahimsa (tidak kekerasan), kejujuran, ketulusan, kesederhanaan, dan pengabdian kepada orang lain. Dia memimpin perjuangan India untuk kemerdekaan dari penjajahan Inggris dengan cara damai dan non-kekerasan. Gandhiji adalah contoh yang sangat baik dalam menunjukkan bagaimana budi pekerti luhur dapat membentuk pemimpin yang inspiratif dan perubahan positif dalam masyarakat.6

Pada era-sekarang ini, pendidikan akidah merupakan faktor terpenting dalam membentuk perilaku dan akhlak yang baik untuk siswa, berbagai strategi pendidikan ditawarkan oleh berbagai lembaga tetapi banyak permasalahan didalamnya adalah kepada keyakinan akan agama dan konsep spiritualitas. Diantaranya penyebab akidah menjadi faktor utama dalam pembentukan karakter siswa adalah :

  1. Keteguhan moral (األخالقي الحزم), fungsi akidah yang pertama adalah menjadikan karakter siswa menjadi teguh dengan ketetapan moral yang ada didalam agama islam. Didalam doktrin-doktrin agama berisikan perintah dan larangan serta impact nya baik dilingkungan maupun balasan yang akan diterima di akhirat.7 Karena fungsi inilah maka akidah menjadi dasar terpenting dalam membentuk karakter, jika karakter siswa tidak terdidik akidah dengan baik. Maka lika-liku kehidupan siswa akan menjadi tidak teratur, dan mudah melakukan tindakan-tindakan yang kurang bermoral tanpa
  2. Penumbuhan rasa tanggung jawab dan pengendalian diri (مسؤولية), fungsi kedua akidah ini menjadikan penanaman akidah sangat penting, karena didalam akidah memiliki konsep addunya, darul amal, wal akhiroh darul jaza’(dunia adalah tempat melakukan perbuatan, dan akhirat adalah tempat pembalasan) doktrin agama islam terkait akhirat menjadikan budi pekerti siswa akan memiliki kesadaran akan menahan diri dari sifat yang merugikan, baik kepada allah, diri sendiri, maupun orang Akidah islam mengenai adanya hari akhir menjadikan manusia bisa menjaga diri, sedangkan pendidikan islam mengenai takdir akan menjadi penguat dalam sportifitas kehidupan manusia yang berkarakter dan berbudi luhur.
  3. Empati dan  kebaikan  (الخير  في  تنافس),  penanaman  akidah  menjadikan  siswa  memiliki karakter yang ingin terus beramal dalam kebaikan karena adanya balasan diakhirat, karena apapun yang akan dilakukan pasti ada

Ketiga faktor tersebut menguatkan bahwa pengaruh akidah dalam membentuk karakter siswa yang berbudi luhur sangatlah penting. Oleh karena itu. Perlu adanya pendidikan lingkungan sebagai realisasi pendidikan karakter, diantaranya; faktor keluarga, pendidikan akidah lebih utama dilakukan didalam lingkup keluarga, karena keluarga mudah dalam menentukan kebijakan akan pembentukan karakter yang baik. Jika keluarga berlatar belakang buruk, maka kemungkinan terbentuk akhlak yang baik sangatlah sedikit, kecuali jika ditambal dengan langkah kedua melalui lembaga pendidikan.

Faktor kedua ialah lembaga pendidikan, lembaga pendidikan ini menjadi kunci suksesnya suatu pendidikan karakter, karena lembaga memiliki ilmu yang ada, bagaimana cara yang dilakukan, sehingga jika keluarga merasa belum cukup mumpuni didalam ilmu akidah, maka bisa dititipkan kepada lembaga pendidikan, orang tua harus pandai mem-filter lembaga pendidikan yang baik, karena banyak dizaman sekarang lembaga pendidikan yang tidak terfokus kepada pendidikan karakter melalui spiritual. Salah satu lembaga pendidikan yang baik adalah pondok pesantren, membentuk insan yang berkarakter baik dan budi pekerti luhur menyebabkan pondok pesantren menjadi rujukan dalam melanjutkan pendidikan siswa. Tidak terlepas dari dampak positifnya, maka banyak pondok pesantren yang menghasilkan lulusan secara berkualitas dan berkarakter unggul. Apalagi pondok pesantren yang berbasis internasional, memiliki nilai tambah tersendiri bagi siswa.8

Lingkungan merupakan faktor pendukung terakhir dalam membentuk budi pekerti melalui perantara akidah. Lingkungan yang baik dalam segi spiritual menjadikan siswa terbentuk karakter yang baik dan budi pekerti yang luhur. Kita bandingkan fakta, anak yang rumahnya dekat dengan pondok pesantren maka kasus kriminal terjadi lebih kecil daripada anak yang rumahnya didaerah padat penduduk dan dekat dengan tempat-tempat hiburan malam, maka lingkungan juga berpengaruh.9

Dari faktor penting dan faktor pendukung akidah menjadi solusi pembentukan karakter menjadikan pemikiran tersendiri baik kepada siswa, orang tua, dan lembaga pendidikan sehingga lembaga membenah diri dan merujuk kepada penanaman akidah untuk membentuk

karakter siswa, oleh karena itu. Pendidikan akidah menjadi solusi baik dari segi menghidupkan kecenderungan sosial yang baik. Jika pendidikan akidah diterapkan di berbagai sekolah dan pendidikan islam, maka karakter siswa dan budi pekerti luhur akan tercapai dan kedamaian dunia akan terlaksana dengan baik.10

Kesimpulan

Kesimpulan dari teks tersebut adalah bahwa akidah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang berkarakter dan berbudi luhur. Beberapa poin kunci yang dapat diambil dari teks tersebut adalah:

Landasan Nilai Akidah memberikan landasan nilai yang kuat bagi individu, membantu mereka memahami tujuan hidup, asal-usul, dan tujuan akhir kehidupan.

Keteguhan Moral Akidah yang kokoh membantu menjaga keteguhan moral siswa, memungkinkan mereka untuk mempertahankan prinsip-prinsip agama dalam menghadapi tekanan dan godaan di kehidupan sehari-hari.

Rasa Tanggung Jawab dan Pengendalian Diri Akidah mengajarkan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan dan mengembangkan pengendalian diri, karena siswa menyadari bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat atas perbuatan mereka.

Empati dan Kebaikan Keyakinan akan balasan baik di akhirat bagi perbuatan baik di dunia mendorong siswa untuk berbuat kebaikan dan menunjukkan empati terhadap orang lain.

Pendidikan Lingkungan Lingkungan, termasuk keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat, memainkan peran penting dalam penanaman akidah dan pembentukan karakter siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerlan Pendidlkan NasionaI, Pendidlkan Karokter Untuk Slswa, 2010 Jakarta Lltbang

Maratul mabruroh, Peran guru mata peIajaran akldah akhIak daIam pembentukan krakter pesrta didlk di mi yasmda ambarwa kab. prngsewu Iampung. 2020. UlN Raden intan Iampung

Ubabuddin, Konsep Pendidikan Karakter Perspektif Islam,2018. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 7 No. 1.

Syukir Syuklr, Asmun, Dqsar-dasar strategl dakwah IsIam, 2004. Suraboya: AI-ikh\as Ahyad, Najih,2010. Ikhtisar Aqidah Islamiyah, Bandung: Usaha Nasional

Aqib, Pendidikan Karakter Membangun Perilaku positif Anak Bangsa,Bandung: Yrama Widya Anwar , Rosihan, Akidah Akhlak, 2008.Bandung, Pustaka Setia

Edy Supriyadi, Pengembangan Pendidikan Karakter Disekolah, Seminar Nasional Zoto “Character Buildingfor Vocational Education” Fur. PTBB, FT UNY Desember.

KhoiruI Azhr dan lzzah Sa’idh,” studi anaIisis upaya guru akidah akhIak daIam mengmbangkan potnsi niIai moraI peserta didik di mi kab. demak”. JurnaI AI-Ta’dib VoI. l0 No. 2.

Sity JuIaiha, ImpIementasi Pendidkan Karakter DaIam PembeIajaran, 2014. Dinamika IImu VoI. l4.

No 2, Desember.


0 Comments

Leave a Reply