Ayat Kauniyah Allah

Published by Buletin Al Anwar on

 

Oleh: Hari Ismail

            “Ayat kauniyah” bukanlah ayat yang tertulis di Al-Quran Al- Kariim yang setiap hari kita pelajari dan kaji. Ayat kauniyah merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang diwujudkan secara nyata berupa alam semesta beserta dengan apa-apa isinya. Ayat kauniyah merupakan materi dan fenomena-fenoma yang kita kenal maupun belum, yang terjadi di alam semesta. Ayat kauniyah diciptakan oleh Allah Swt. bukan tanpa arti dan tujuan, melainkan sebagai petunjuk yang diberikan kepada manusia untuk mengenal Sang Penciptanya.

            Menurut pembagiannya ayat dibagi menjadi dua, yaitu ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah Swt. yang terkandung  dalam Al-Quran, sedangkan ayat kauniyah merupakan penciptaan makhluk-makhluk-Nya sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya. Hal ini tersirat dalam wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw. melalui Malaikat Jibril dalam surah Al-Alaq:

 “Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta.”

Dari ayat di atas dapat dikaji bahwa manusia diperintahkan Allah Swt. untuk membaca. Membaca dalam hal ini bukan berarti membaca tulisan saja, tetapi juga membaca dan berpikir atas fenomena-fenomena yang muncul dari seluruh ciptaan Allah Swt. Dalam konteks ini membaca sebagai isyarat untuk bersyukur atas segala apa yang telah Allah Swt. ciptakan dan berikan kepada manusia. Akal merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada manusia sehingga menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Bagaimana mungkin manusia dapat mengenali ayat-ayat Allah apabila tidak menggunakan akalnya?. Hanya orang-orang munafiq yang mendustai akalnya apabila menyekutukan ke-Esaan Allah swt sehinga mengingkari kebenaran.

            Mengenai keberadaan ayat kauniyah ini, sebenarnya Allah Swt. telah menerangkan pada berbagai ayat di Al-Quran Al-Kariim, salah satunya yaitu di surah Al-Fushshilat ayat 53 yang artinya sebagai berikut.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”

Berdasarkan pengertian ayat diatas diketahui bahwa sebenarnya Allah Swt. telah menciptakan tanda-tanda kebesaran-Nya sebagai jawaban atas keraguan manusia kepada Al-Quran.

 Banyak sekali orang-orang kafir yang mendustakan Al-Quran dan Islam, tetapi setelah melihat kebenaran dari fenomena-fenomena alam, mereka menjadi iman kepada Allah Swt. Tercatat banyak orang-orang barat yang notabenenya ilmuan memeluk Islam setelah mengamati fenomena atau atnda-tanda yang muncul dari penelitian mereka. Diantaranya yaitu Maurice Bucaille yang masuk Islam karena meneliti jasad Fir’aun, Jacques Yves Costeau yang di lautan terdalam menemukan Islam, Demitri Bolykov yang meyakini matahari akan terbit dari Barat, Dr.Fidelma O’Leary yang menemukan rahasia sujud dalam shalat, Profesor William yang menemukan tumbuhan bertasbih dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuan lain yang memeluk Islam akibat menemukan kebenaran dari apa yang ditelitinya. Hal ini menunjukkan bahwa ayat kauniayh telah menuntun mereka untuk mendapatkan hidayah Allah Swt. sehingga tumbuh benih-benih keimanan.

            Mengutip pernyataan mutiara dari Hadratus Syaikh KH. A. Asrori Al Ishaq bahwasanya “apa saja yang datang dari Allah entah berupa cobaan, bala’ dan kesulitan, tetap lebih baik daripada apa yang datang dari diri kita sendiri walau berupa ilmu, ibadah dan taat yang dihaturkan ke hadirat Allah”. Apapun itu yang diciptakan Allah Swt. pastilah memiliki tujuan serta manfaat, salah satunya yaitu ayat kauniyah. Manfaat dan tujuan dari Rahmat dan Rahim-Nya Allah Swt.  menciptakan ayat kauniyah, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Sebagai perantara untuk mengenal lebih dekat Sang Pencipta atas keagungan-Nya. Ayat kauniyah berupa alam semesta yang luas dan fenomena-fenomena mengagumkan merupakan salah satu jalan petunjuk keberadaan Sang Pencipta, yaitu Allah S. Seperti kisah Nabi Ibrahim As dalam menemukan kebenaran atas Sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Beliau mengenal dan menemukan kebenaran Sang Pencipta dari pengamatannya terhadap alam. Kejadian tersebut Allah Swt abadikan dalam Al-Quran Al-Kariim surah Al-An’am ayat 74 sampai 78.
  2. Memberikan banyak pelajaran, pengalaman, dan inspirasi dalam kehidupan manusia. Banyak dari hewan, tumbuhan, dan fenomena-fenomena alam menjadi pemicu dari wujudnya teknologi manusia yang begitu canggih saat ini. Seperti burung dan capung yang menginspirasi teknologi penerbangan, lumba-lumba yang menginspirasi radar kapal selam, mata udang mantis yang menginspirasi teknologi 3D, bakteri E. coli yang menginspirasi teknologi rekayasa genetika, dan masih banyak yang lainnya. Bukan dalam hal teknologi saja tetapi banyak juga inspirasi-inspirasi beribadah didapat dari makhluk hidup seperti taat, patuh dan beraninya anjing ashabul kahfi, sikap semut dan cicak terhadap pembakaran Nabi Ibrahim As, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut akan semakin memacu manusia untuk lebih taat lagi kepada Allah Swt. jika diresapi dan dipikirkan dalam-dalam, karena bagaimana mungkin hewan yang tidak mempunyai akal bisa lebih taat kepada Allah Swt. daripada manusia yang merupakan makhluk paling sempurna dan mulia. Ayat kauniyah juga mejadi sumber bermuhasabah untuk selalu meningkatkan keimanan akan Sang Pencipta. Ayat kauniyah menjadi sarana bagi orang-orang yang mau berpikir untuk bisa mengenal dan mengingat akan Sang Pencipta, sesuai dengan firman Allah S dalam surah Ali Imran ayat 191.
  3. Sebagai sarana untuk bersyukur dan beribadah kepada Allah S serta memberikan kemanfaatan bagi sesama. Ayat kauniyah berupa alam semesta diciptakan Allah Swt. begitu indah dan mengagumkan, sudah sepatutnya manusia berucap“Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah”. Salah satu tanda kebesaran Allah Swt. adalah diciptakannya planet Bumi, di dalamnya begitu banyak sumber energi dan kehidupan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Dengan keindahan dan kenyamanan yang telah Allah Swt. ciptakan untuk umat manusia, seharusnya khalifatullah fil ardhi ini menjaganya dan melestarikannya, bukan malah berbuat seenaknya sendiri dan serakah. Mungkin dengan rusaknya alam, sebagai teguran Allah Swt. atas manusia-manusia yang bersikap tamak. Dengan menjaga, merawat, melestarikan dan mempelajari alam semesta dapat menjadi cara terbaik dalam bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah Swt. atas nikmat akal yang dititipkan.

Ayat kauniyah merupakan alam semesta beserta dengan  segala  isinya yang telah Allah Swt. ciptakan. Ayat kauniyah ini diciptakan oleh Allah Swt. tidak lain untuk kemanfaatan manusia, di antaranya sebagai perantara mengenal lebih dekat Sang Pencipta beserta sifat-sifat-Nya, untuk merasakan kuasa Allah Swt; memberikan banyak pelajaran, pengalaman, dan inspirasi dalam kehidupan manusia sehingga dapat bermuhasabah; sebagai sarana untuk bersyukur dan beribadah kepada Allah Swt. serta memberikan kemanfaatan bagi sesama, dan masih banyak yang lainnya. Sebagai seorang muslim, bukan saja ayat qauliyah yang dipelajari dan dipahami tetapi juga ayat kauniyah wajib dipelajari dan dipahami, sehingga dihasilkan rasa iman yang sempurna dan mendalam (kaffah).


0 Comments

Leave a Reply