Keistimewaan Silaturrahim

Published by Buletin Al Anwar on

Oleh: Muhammad Nuruddin

            Silaturrahmi adalah merupakan salah satu wujud perilaku antar makhluk hidup. silaturrahmi juga merupakan salah satu bentuk hubungan antara makhluk dan tuhannya. Dan denagan bersilaturrahmi ini juga merupakan salah satu akhlak dari seorang muslim dan muslimat.

            Kemajuan teknologi telah membuat banyak manusia kini akan pentingan silaturrahmi atau bersosialisasi. bahkan sungguh naif apabila media social yang seharusnya membuat kita mudah untuk bersosial untuk saling menyapa dengan kebaikan-kebaikan malah dijadikan tempat untuk saling caci-maki,saling menjelekan satu sama yang lain.

            Padahal Rasulullah saw sudah memberikan tauladan betapa pentingnya menjaga silaturrahim. Dengan silaturrahim, kita akan mendapatkan pahala yang begitu besar dari Allah swt. begitu banyak keistimewaan menyambung silaturrahmi. Rasulullah bersabdah apabila seseorang itu ingin dilapangkan rizkinya dan diberikan umur yang panjang dan barokah maka memperbanyaklah untuk saliang bersilaturrahmi.

“barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dilapangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali)silaturrahmi.” (muttafaqun ‘alaihi)

            Dan Rasulullah juga menjelaskan dengan kita bersilaturrahmi pahalanya lebih besar dari pada memerdekakan seoramg budak. Dalam shahih bukhori, dari maimunah ummul mukminin dia berkata:

Wahai Rasulullah tauhkah engkau bahwa aku memerdekakan budak?” Nabi bertanya, “ Apakah engkau telah melaksanakanya?”, ia menjawab, “ya”. Nabi bersabdah “ seandainya engakau berikan budakitu kepada paman-pamanmu, maka itu akan lebih besar pahalanya.”

            Oleh karena itu, hendaknya kita terus menerus menyambung tali silaturrahmi dengan kerabat, sanak saudara, dan teman-teman yang ada disekitar kita. Karena bigitu istimewanya dan begitu besar pahala yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang melakukan kebaikan dengan menyambung tali silaturrahmi. Dan bagi orang-orang yang memutuskan tali silaturrahim maka orang tersebut mendapatkan balasan dari Allah, seperti sebagaimana yang Allah firmankan dalam Al-qur’an surah Muhammad ayat 22-23 yang artinya:

Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang Dikutuk Allah; lalu Dibuat tuli (pendengarannya) dan Dibutakan penglihatannya. (QS Muhammad: 22-23)

 

            Dalam ayat lain Allah berfirman dalam surah Ar-Ra’d ayat 25 yang artinya:

Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang Diperintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahannam).(QS Ar-Ra’d: 25)

            Kemudian dari sahabat jubair bin Muth’im ra, Nabi Muhammad saw bersabdah:

“ Tidak akan masuk surga bagi orang yang memutuskan tali silaturrahim” (muttafaqun ‘alaih)

            Di dalam surah an-nisa’ ayat 1 Allah berfirman :

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah Menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) Menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah Memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu Menjaga dan Mengawasimu.” (QS. An-Nisa’:1)

            Kini dapat kita ketahui, betapa pentingnya orang itu silaturrahim. Sangking hebatnya atau sangking istiwemanya silaturrahim, berikut beberapa manfaat silaturrahmi menurut Abu Laits as- Samarqandi, yaitu:

  1. Mendapatkan ridho dari Allah swt
  2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini sesuai yang disabdahkan oleh Rasulullah saw yang artinya: “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang bahagia”.
  3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga senang bersilaturrahmi.
  4. Disenangi oleh orang lain.
  5. Membuat iblis dan setan menjadi marah.
  6. Memanjangkan umur menjadi barokah.
  7. Menambah banyak rizki dan barokah.
  8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkan tetep menjalin hubungan baik.
  9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
  10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini,suka bersilaturrahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

Dalam hal bersilaturrahmi kita di suruh oleh Allah untuk mencontoh seekor semut dan lebah. Semut binatang kecil pemakan gula, tetapi cobak kita lihat meskipun semut suka makan yang manis-manis mereka tidak pernah terkena diabetes atau terkena penyakit gula. Resepnya apa seekor semut itu meskipun mereka suka makan-makanan yang manis mereka tidak terkenak diabetes:

  1. Karena semut senang bersilaturrahmi. Tengoklah setiap mereka berpapasan antara semut lainya mereka saling bersalaman dengan antena mereka yang berada di atas kepalanya.
  2. Bila seekor semut mendapatkan rizqi mereka tidak mau makan sendiri akan tetapi mereka selalu berbagi dengan sesamanya.

Begi juga dengan seekor lebah, lebah sangat disiplin dan pekerja yang sangat baik. Sarang lebah dibangun sedemikaian apik dengan bangunan berbentuk segi enam yang telah terbukti segi ekonomisnya dan kekuatanya.


0 Comments

Leave a Reply