Makna الم (Alif Lam Mim)

Published by Buletin Al Anwar on

Oleh: Fahmi Fardiansyah.

            Ayat pertama dari surat al-Baqarah adalah Alif Lam Mim, ayat yang hanya tersusun dari 3 huruf Hijaiyyah yaitu alif, lam, dan mim. Mulai ayat ini diturunkan sampai akhir abad ini telah banyak penafsiran yang dilakukan oleh ulama’ dalam memahami ayat ini. Seperti, sebagian ulama menafsirkan ayat ini sebagai cara mengenal suatu surat, akan tetapi Ibnu Jarir mendloifkan riwayat penafsiran ini. Karena cara termudah mengetahui bahwa ini adalah awal dari surat al-Baqarah, karena adanya pemisah dengan surat al-Fatihah yaitu Bismillah yang ditulis dalam Rosm Utsmany. Ada pula penafsiran bahwa ayat ini digunakan sebagai penarik perhatian Musyrikin untuk mau mendengarkan al-Quran, namun penafsiran ini juga dloif¹. Lantas mana penafsiran yang bagus?

            Sebelum memahami makna ayat ini, baiklah memahami kenampakkan sosial realita kehidupan sekarang ini. Sungguh hebat ilmuwan-ilmuwan kita yang telah menciptakan teknologi yang canggih dalam segala bidang untuk mempermudah pekerjaan manusia, mempermudah komunikasi manusia antar daerah, pulau, dan negara. Sungguh hebat ilmuwan kita yang menciptakan alat-alat yang mempermudah manusia dalam menghasilkan kebutuhannya, sehingga manusia tidak perlu menghabiskan tenaganya dengan percuma. Sungguh hebat ilmuwan kita yang telah mem-buat kloning yang memungkinkan kita mema-nen di musim yang kecil kemungkinannya menghasilkan hasil panen. Sungguh hebat ilmuwan kita yang telah mengeluarkan terobosan-terobosan baru dalam dunia kedokteran sehingga memungkinkan manusia bertahan hidup lebih lama daripada yang dibayangkan. Sunguh hebat ilmuwan kita yang telah menciptakan alat transportasi yang memperkecil jarak 1 bulan menjadi 1 jam. Sungguh hebat ilmuwan kita menciptakan alat-alat persenjataan yang canggih tanpa susah-susah turun ke medan perang.

            Namun, sungguh disayangkan kemajuan yang diperoleh kemudian digunakan untuk membanggakan diri, menyombongkan diri, ingin menguasai seluruh dunia, menjadi raja dunia, merebut kedaulatan negara lain, hidup abadi, menjadi tuhan di dunia. Dunia terpecah menjadi 3 ideologi, komunis-sosialis, fasis-nasionalis, dan demokrasi-kapitalis. Marx sebagai bapak komunis mencamkan bahwa agama adalah candu dunia, seperti yang pernah disampaikan oleh pimpinan komunis soviet “ gereja (dalam hal ini mewakili agama) tidak bisa memberi keselamatan! Agama adalah bohong, pistol saya lebih berkuasa daripada uskup agung itu, akulah yang menentukan keselamatan kalian, tuhan kalian adalah Dewan UNI SOVIET di Politburo”.

            Ini menunjukkan keangkuhan, kesombongan yang sisebabkan karena dirinya merasa berkuasa, kuat, dan pintar. Oleh karenanya Allah menurunkan Alif Lam Mim, sebagai tantang kepitaran manusia, keberkuasaan manusia, kekuatan manusia. Hai manusia yang mengaku pintar cobalah kamu menafsirkan arti alif lam mim, bisakah engkau menafsirkannya dengan benar dan dapat diterima oleh akal. Hai manusia yang mengaku berkuasa cobalah jelaskan makna alif lam mim. Hai manusia yang mengaku kuat coba terangkan makan alif lam mim. Hai manusia yang sombong dengan apa yang telah kamu capai dari semua segi pengetahuan bisakah kamu memahamkan kepada dirimu yang sombong akan makna alif lam mim.

            Mulai al-Quran diturunkan sampai detik ini tidak ada manusia satupun yang bisa menafsirkan alif lam mim. Karena alif lam mim bukan sekedar ayat yang perlu dan harus ditafsirkan, akan tetapi alif lam mim adalah cambuk Allah bagi manusia, jangan sombong, jangan angkuh, jangan serakah, jangan semena-mena dengan pengetahuan yang kamu capai, keberhasilan yang telah dilalui, bangga dengan kemajuan yang di-peroleh hingga menganggap diri adalah tuhan dan hidup kekal di dunia ini.

            Maka tak salah jika Jalauddin as-Suyuthi menafsirkan alif lam mim dengan “wa Allah a’lamu bi murodihi”. Hanya Allah yang mengetahui maksud ayat ini, manusia lemah dalam mengetahui maksud ayat ini, manusia bodoh dalam memahami ayat ini.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *