Implementasi Pendidikan Akhlak dan Moral Pada Siswi Perspektif Kitab Al-Akhlaq Lil Banat

Published by Buletin Al Anwar on

 Oleh: Hasnia Imroatis Syarifah

[email protected]

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Pengampu: Fahim Khasani, M.A

Abstrak

Merosotnya moral pada peserta didik merupakan salah satu dampak dari  fenomena globalisasi. Fakta yang beredar menunjukkan bahwa sangat drastisnya  penurunan moral pemuda, utamanya dari kalangan perempuan. Salah satu kasus yang marak yaitu merosotnya akhlak perempuan yang tidak sesuai nilai-nilai keislaman, bahkan sekitar lima puluh ribu anak perempuan di bawah umur tercatat mendaftarkan pernikahan ke kantor urusan agama dengan alasan hamil di luar nikah. Berdasarkan pada realitas tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan akhlak dan moral yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam  pada siswi melalui akhlaqul lil banat. Metode yang digunakan adalah studi pustaka atau library research terhadap buku-buku, jurnal-jurnal, dan karya literatur yang berkaitan dengan pendidikan akhlak dan moral dan kitab akhlaqul lil banat. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswi mampu memiliki akhlak dan moral yang sesuai dengan kitab Al-Akhlaq lil Banat. Kedua, pembelajaran dalam kitab akhlaqul lil banat dapat memberikan solusi atas merosotnya moral anak perempuan bangsa. Ketiga, relevansi dari pembelajaran kitab akhlaqul lil banat terhadap siswi dan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: Akhlak,  moral, Al-Akhlaq Lil Banat

Abstract

The moral decline of students is one of the impacts of globalisation. The facts circulating show that there is a drastic decline in the morals of youth, especially among women. One of the rampant cases is the decline in women’s morals that are not in accordance with Islamic values, even around fifty thousand underage girls have registered marriage with the religious affairs office on the grounds of being pregnant outside of marriage. Based on this reality, this study aims to implement morals and morals that are in accordance with Islamic religious values in female students through akhlaqul lil banat. The method used is putaka study or library research on books, journals, and literature related to moral and moral education and the book of Al-Akhlaq Lil Banat. This research shows that the students of the Roudlotut Tholibin madrasa diniah are able to have morals and morals in accordance with the book of Al-Akhlaqul Lil Banat. Second, learning in the book of akhlaqul lil banat can provide a solution to the moral decline of the nation’s girls. Third, to arrive at the above solution, the effective method used on female students is learning the book of akhlaqul lil banat at Madrasah Diniyah Roudlotut Tholibin and its practice in everyday life.

Keywords: Moral, morals, Al-Akhlaq Lil Banat

Pendahuluan

Merosotnya moral pada peserta didik merupakan salah satu dampak dari  fenomena Transformasi era globalisasi (Nuwa, 2020). Fakta yang beredar menunjukkan bahwa sangat drastisnya  penurunan moral pemuda, utamanya dari kalangan perempuan. Di mana perempuan ini merupakan pilar suatu bangsa. Apabila pilarnya rusak maka akan habis pula bangsanya (Tsoraya et al., 2023). Tentu oleh sebab itu sangat diketahui seberapa pentingnya keberdayaan perempuan di masa yang akan datang. Menurut data yang terkumpul oleh kepala badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) bahwasanya sekitar lima puluh ribu anak menikah dini sebab hamil di luar nikah.

Data tersebut telah menunjukkan seberapa krisisnya moral pemudi kita. Tentu hal ini seharusnya membuat banyak kalangan introspeksi. Tak luput pula bagi guru dan orang tua, bagaimana menanamkan moral dan akhlak bagi pemudi khususnya para siswi  untuk  menyadari seberapa  pentingnya moral apalagi di masa yang serba canggih ini. Pentingnya moral ini harus tertanam sejak dini. Anak harus dikenalkan bagaimana cara berakhlak yang baik dan benar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari pendidikan moral  dan etika terhadap siswi melalui pendekatan kitab Akhlaqul lil Banat dan memberikan solusi terhadap kemerosotan moral wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, di mana yang digunakan adalah buku-buku, jurnal-jurnal, dan riset-riset terdahulu yang berkaitan dengan pendidikan akhlak dan moral dan kitab Al-Akhlaq Lil Banat.

Salah satu cara dalam menanamkan moral pada siswi adalah melalui pembelajaran kitab Al-Akhlaq Lil Banat yang di dalamnya terdapat materi pendidikan akhlak dan moral yang biasanya diajarkan di pesantren dan sekolah Islam. Dengan adanya pembelajaran etika dan moral dapat meningkatkan keimanan dan menumbuhkan moral akhlaqul karimah terhadap generasi pemuda dan pemudi. Hal ini diharapkan bisa terwujud dalam karakter para siswi.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan riset-riset yang sudah ada untuk dipahami dan dipelajari. Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh dari literatur-literatur yang memiliki topik yang berkaitan dengan tema yang dipilih. (Bimbingan et al., 2019) Ada empat tahapan studi pustaka dalam sebuah penelitian. Pertama mempersiapkan alat yang diperlukan. Kedua mempersiapkan bibliografi kerja. Ketiga mengorganisasikan waktu dan keempat mencatat atau membaca suatu bahan penelitian. Pengumpulan data tersebut dengan menggunakan pencarian sumber dan mengkonstruksikannya dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan  riset-riset yang pernah dilakukan sebelumnya. Kemudian dari bahan pustaka yang didapat, dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung posisinya. (Adlini et al., 2022)

Pembahasan

Akhlak dan Moral

Akhlak menurut kitab akhlaqul lil banat ialah sebab kebahagiaanmu di dunia dan di akhirat kelak, Tuhanmu meridaimu, semakin bertambah keimananmu, kemudian tuhanmu akan memasukkanmu ke dalam surga dan memberikan keberkahan dalam rezekimu dan barakah dalam umurmu. Rasulullah SAW bersabda:

وقَالَ النّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَكْثَرُمَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ تَقْوَى اللّٰه وَحُسْنُ الخُلُقِ

Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda : “Perkara yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah takwa dan akhlak yang baik”. Sehingga dapat ditarik kesimpulan merupakan perangai atau sikap baik yang sesuai dengan nilai Islam dan akan membawa terhadap kebahagiaan dunia dan akhirat (Baradja, 1274)

Kata akhlak merupakan saduran dari bahasa arab, di mana akhlak merupakan bentuk mufrad dari jamak lafadz khuluqun yang artinya adalah budi pekerti. Tingkah laku, tabiat, ataupun perangai. Sedangkan secara terminologi ialah pengetahuan yang menjelaskan mengenai baik dan buruknya suatu tingkah laku, yang mengatur pergaulan manusia, dan juga yang menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya. Pada dasarnya akhlak merupakan sesuatu yang ada dan melekat dalam diri manusia. Ia bersatu dengan perbuatan dan perilaku, jika perilaku kita baik maka disebut akhlak mahmudah dan jika sebaliknya maka disebut akhlak madzmumah.(Habibah, 2015)

Dalam proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari akhlak. Salah satu tujuan dari pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah mengembangkan potensi diri agar memiliki kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia. Spesifiknya pendidikan agama sangat berkaitan erat dengan aspek dan nilai yang sangat penting dalam kehidupan yaitu akhlak, keagamaan, dan sosial masyarakat. Agama menyediakan sumber makna yang kuat bagi manusia sehingga bisa memberikan motivasi dalam kehidupan. Sehingga, akhlak dan moral siswi dapat ditumbuhkan dan dibentuk melalui pendidikan akhlak dan moral dengan kitab Al-Akhlaq Lil Banat.

Pendidikan Akidah Akhlak

Pendidikan akidah akhlak merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen kesadaran, pengetahuan, kemauan, dan tindakan untuk dicapai baik terhadap sesama manusia (hablun minannas) maupun pada Allah SWT (hablum minallah), dan juga pada semua makhluk ciptaan-Nya. Pendidikan akidah akhlak di madrasah harus melibatkan semua komponen, utamanya komponen pendidikan itu sendiri seperti kurikulum, isi, proses pembelajaran, pengelolaan sekolah, dan seluruh etos kerja warga sekolah.

Pendidikan akhlak atau karakter dapat diintegrasikan dan dilibatkan di tiap mata pelajaran. Semua harus memiliki unsur akhlak dan moral yaitu Materi pembelajaran di dalam kehidupan sehari-hari berupa norma dan nilai harus dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dapat langsung mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga dengan demikian pembelajaran nilai-nilai pada akidah akhlak tidak hanya berupa tatanan kognitif saja namun menyentuh dan benar-benar ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Mata pelajaran akidah akhlak yang selama ini diselenggarakan oleh sekolah sekolah Islam sangat berpotensi untuk dapat menanamkan moral dan mendidik karakter peserta didik. Sehingga mata pelajaran akidah akhlak merupakan mata pelajaran yang membantu untuk pengembangan iman, takwa, dan utamanya akhlak dan moral peserta didik sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan potensi peserta didik yang diselenggarakan oleh pendidik ataupun program dari lembaga pendidikan itu sendiri (Sy et al., 2014). Pendidikan akhlak Islam didenotasikan sebagai fisik dan mental manusia yang mana hal tersebut dapat menghasilkan manusia yang memiliki sumber daya yang tinggi dan tentunya dapat melakukan kewajiban terhadap Allah SWT serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat (Muliati et al., 2020).

Jika membicarakan mengenai akhlak sama saja kita berbicara mengenai tujuan pendidikan. Tujuan adalah maksud atau sasaran suatu hal. Tujuan pendidikan secara terminologi ialah perbuatan yang mengarah pada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui adanya usaha dan upaya (Warasto, 2018). Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah mengembangkan nilai-nilai islami yang ada dalam jiwa manusia. Oleh sebab itu kitab Al-Akhlaq Lil Banat merupakan salah satu kitab yang dapat dijadikan sebagai metode belajar dan sebagai etika bagi seorang anak perempuan.

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Al-Akhlaq Lil Banat

Dari sekian banyak kitab yang mengkaji tentang akhlak, salah satunya adalah kitab Al-akhlaq Lil Banat karya Syeikh Ahmad Umar Baradja. Kitab ini merupakan salah kitab yang banyak dikaji di lembaga sekolah maupun pondok pesantren di Indonesia. Kitab ini juga sudah banyak yang menerjemahkannya ke dalam bahasa daerah masing-masing seperti bahasa Jawa, bahasa Madura, maupun bahasa sunda. Tentunya hal ini menunjukkan seberapa masyhur dan populernya kitab ini di kalangan masyarakat, utamanya materinya yang membahas mengenai akhlak sehari-hari. .

Kitab akhlaqul lil banat menjelaskan mengenai pendidikan akhlak yang baik. Dalam kitab ini dijelaskan bagaimana berakhlak kepada Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan juga terhadap lingkungan. Dalam kitab ini pula dijelaskan dan diterangkan mengenai bagaimana sesungguhnya kodrat dari akhlak seorang anak perempuan dan dijelaskan kewajiban bagi seorang anak perempuan untuk berakhlak yang baik sedari dini agar kelak ketika ia sudah dewasa ia memliki karakter yang baik dan kelak ia memperoleh  kebahagiaan (E-issn et al., 2022).

  1. Religius
  • Kewajiban Anak Perempuan Terhadap Tuhannya.

Syeikh Umar Baradja berkata dalam kitabnya yaitu:

“ Allah SWT telah memberikan kita anugerah nikmat yang banyak, maka seharusnya kita mensyukuri Allah SWT atas nikmat-nikmatnya. Dan ketahuilah bahwa Allah SWT lebih mengasihimu daripada kedua orang tuamu dan yang lainnya. Dan wajib bagimu untuk selalu terhubung dengan Allah SWT. Dan ketahuilah jika hati terdapat rasa takut kepada Allah akan selalu tersimpan kebaikan dan terhindar dari keburukan dan kejelekan”.  Allah SWT merupakan dzat yang telah menciptakan bumi beserta isinya. Allah pula lah yang memberikan nikmat bagi seluruh alam. Sehingga sudah seharusnya murid beriman dan menunaikan kewajibannya terhadap Allah SWT. Dan Syeikh Umar Baradja sudah menjelaskan kewajiban apa saja yang ada dalam kitab tersebut secara mendetail beserta kisah-kisah terdahulu yang indah.

  • Akhlak Terhadap Rasulullah

Rasullah SAW di utus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Oleh sebab itu kita harus mengikuti akhlak -akhlak Rasulullah

Menurut Syeikh Umar Baradja: “ ketahuilah bahwa Rasulullah SAW memiliki haq yang besar setelah ALLAH Swt dan adab kepada Rasulullah adalah adab yang paling ditekankan. Dan engkau tak akan bisa membalas nabimu. Dan engkau wajib menaati nabimu dalam segala hal. Dan salah satu sifat Rasulullah SAW adalah sabar, santun, dan pemaaf.”.

Melalui pesan tersebut adalah agar seluruh siswi untuk mencintai dan taat pada Rasulullah SAW, selain bertakwa kepada Allah Swt. Hal ini bisa diamalkan dengan mengikuti sunah-sunahnya, membaca selawat, membaca selawat ketika nama Rasulullah disebut. Dalam ini tersirat pesan religius yang harus tertanam dalam diri anak sejak dini. Pelajaran ketauhidan harus diajarkan sejak kecil.

  1. Birrul Walidain

Orang tua merupakan seseorang yang telah merawat dan mendidik kita, sudah menjadi kewajiban kita untuk berbakti kepadanya. Syeikh Umar baradja berkata: “seharusnya kamu harus tahu kadar kecintaan mereka padamu, Sayangilah mereka. Engkau harus selalu menggunakan adab terhadap mereka. Jika kamu ingin meminta sesuatu pada mereka, maka janganlah memintanya di depan umum jika mereka tak dapat memberimu. Jika kamu sudah dewasa bantulah orang tua sesuai yang kamu bisa”

Selain itu, syeikh umar baradja menjelaskan tata karma terhadap tetangga, pelayan, kerabat-kerabat, teman-teman dan guru-guru.  Akhlak ini harus diajarkan kepada anak sedini mungkin agar kelak ia dapat tumbuh sebagai wanita yang berakhlak dan bermoral.

  1. Adab

Syeikh Umar Baradja menjelaskan adab-adab yang sangat penting kita miliki untuk mengatasi merosotnya moral, di antaranya yaitu:

  1. Adab ketika berjalan
  2. Adab ketika duduk
  3. Adab ketika berbicara
  4. Adab ketika makan sendirian
  5. Adab ketika makan bersama
  6. Adab berkunjung dan meminta idzin
  7. Adab menjenguk orang yang sakit
  8. Adab menjadi orang yang sakit
  9. Adab ketika berkunjung untuk takziah
  10. Adab ketika mendapat musibah
  11. Adab ketika berkunjung acara perayaan
  12. Adab ketika bepergian
  13. Adab ketika berpakaian
  14. Adab ketika tidur
  15. Adab ketika bangun tidur

Kitab akhlaqul lil banat menjelaskan mengenai pendidikan akhlak yang baik. Dalam kitab ini dijelaskan bagaimana berakhlak kepada Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan juga terhadap lingkungan. Dalam kitab ini pula dijelaskan dan diterangkan mengenai bagaimana sesungguhnya kodrat dari akhlak seorang anak perempuan dan dijelaskan kewajiban bagi seorang anak perempuan untuk berakhlak yang baik sedari dini agar kelak ketika ia sudah dewasa ia memiliki karakter yang baik dan kelak ia memperoleh  kebahagiaan (E-issn et al., 2022).

Disebutkan dalam kitab Akhlaqul lilbanat bahwa seorang anak perempuan bagaikan sebuah bunga mawar yang harus sangat dijaga dan diperhatikan. Sehingga apabila terdapat suatu kesalahan dalam merawat dan menperhatikannya maka akan terjadi kebengkokan. Jikalau sudah bengkok maka sangat sulit untuk diluruskan kembali. Sama halnya dengan anak perempuan  jika sudah tidak sesuai maka akan sangat sulit mengembalikan ke hakikat asalnya. Sehingga pentingnya untuk merawat dan menumbuhkan karakter dan moral anak sejak dini.

Dalam akhlaqul lil banat dijelaskan secara detail bagaimana seharusnya akhlak seorang anak perempuan, baik ketika ia di rumah seperti ketika memperlakukan khodimnya, menyayangi saudaranya dan berbakti terhadap kedua orang tuanya. Dalam lingkup masyarakat seorang anak perempuan diajarkan untuk menyayangi tetangga, seperti orang tuanya. Sehingga peran orang tua juga sangat berpengaruh terhadap akhlak, Etika, dan moral anak (Hernawati, 2016).

Analisa Relevansi Nilai Pendidikan Akhlak dan moral dalam Kitab Al-Akhlak Lil Banat di Masa Sekarang

Banyaknya keluarga yang melemparkan tanggung jawab pendidikan anak-anaknya pada lembaga pendidikan adalah satu dari ribuan data tentang pendidikan. Karenanya, perlu di pertanyakan kembali hakikat dan peran keluarga dalam pendidikan anak. Karena orang tua juga memiliki peran yang besar terhadap pendidikan anak. Bahkan hal apa yang telah dipelajari anak di sekolah akan dipraktikkan di rumah, dan hal ini tentu peran orang tua sangat berperan di dalamnya (Erzad, 2018).

Lihatlah berbagai masalah yang sangat meresahkan sebagai akibat dari keringnya nilai-nilai kerohanian dalam hati manusia. Cukup mengkhawatirkan bahwa penguasaan akan teknologi yang sangat canggih sekalipun akan gagal jika moralitas dan etika tidak ditegakkan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, akhlak memasuki setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, perbaikan dan penanaman nilai-nilai akhlak dan moral yang luhur merupakan solusi bagi masalah-masalah mendesak yang dihadapi masyarakat saat ini. Untuk itu, kitab Al-Akhlaq Lil Banat Karya Syeikh Umar Ahmad Baradja merupakan salah satu solusi yang memiliki nilai-nilai pendidikan akhlak yang meliputi akhlak kepada Allah SWT, kepada Rasulullah SAW, dan kepada sesama manusia. Dalam rangka mengembangkan karakter individu yang berakhlak dan bermoral, situasi ini menjadi sangat penting.

Dari semua penjelasan di atas, jelaslah bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak dan moral dalam kitab Al-Akhlaq Lil Banat memiliki keterkaitan dalam menjawab setiap persoalan yang dilakukan oleh manusia. Nilai-nilai pendidikan akhlak dan moral dalam kitab Al-Akhlaq Lil Banat merupakan kumpulan dari Hadits dan Al-Qur’an. Apabila benar-benar dipelajari dan dipraktikkan Niscaya akan memiliki kehidupan yang. Melihat permasalahan yang ada di masyarakat modern saat ini, jelaslah bahwa permasalahan tersebut sering kali disebabkan oleh modernisasi yang tidak memiliki fondasi moral yang kuat.(Syapripuddin, Muhammad. Luthfiah, 2016)

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kitab Al-Akhlaq Lil Banat dapat digunakan untuk mengimplementasikan pendidikan akhlak dan moral yang sesuai dengan syariat Islam. Kitab ini membahas tentang pendidikan akhlak dan moral yang baik, meliputi akhlak kepada Allah SWT, diri sendiri, orang lain, dan terhadap lingkungan. Dengan mempelajari kitab ini, diharapkan dapat menjadi solusi atas dilema moral yang dihadapi generasi muda bangsa. Selain itu, orang tua memiliki tanggung jawab penting dalam mendidik anak, dan kitab ini memberikan informasi yang berlandaskan pada Al Qur’an dan Hadits. Perbaikan dan penanaman nilai-nilai akhlak dan moral yang luhur merupakan solusi untuk permasalahan masyarakat yang dihadapi saat ini. Dengan adanya kitab yang membahas akhlak yang kecil secara mendetail ini dapat membenahi akhlak para siswi lebih mendalam dan terperinci.

Daftar Pustaka

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., & Chotimah, O. (2022). METODE PENELITIAN KUALITATIF STUDI PUSTAKA. 6(1), 974–980.

Baradja, U. (1274). Akhlaqul Lil Banat Juz II (1st ed.). Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabhan wa Auladih.

Bimbingan, J., Indonesia, K., & Putri, A. E. (2019). EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : SEBUAH STUDI PUSTAKA. 4(September), 39–42.

E-issn, V. N. P., Lil, A., Studi, B., Pesantren, P., & Hikmah, D. (2022). Jurnal Dirosah Islamiyah Jurnal Dirosah Islamiyah. 4, 332–339. https://doi.org/10.17467/jdi.v4i

Erzad, A. M. (2018). Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sejak Dini Di Lingkungan Keluarga. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(2), 414. https://doi.org/10.21043/thufula.v5i2.3483

Habibah, S. (2015). A . Pengertian Akhlak dan Etika. 1(4), 73–87.

Hernawati. (2016). Peranan orang tua terhadap pembinaan akhlak peserta didik mi polewali mandar. Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 3(2), 50–59. journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna

Muliati, M., Masdul, M. R., Lasawali, A. A., & Purnamawati, R. (2020). Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah Siswi MTS Al Khairaat Palapi The Importance of Akidah Akhlak Learning in Fostering t he Students ’ Muslim Dressing Interest Outside the School at MTS Al-Khairaat. 15(02), 70–78.

Nuwa, G. G. (2020). Kemerosotan Moral Siswa Pada Masa Pandemic Covid-19 : Meneropong Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam. Atta’dib Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 1–17. https://doi.org/10.30863/attadib.v1i2.945

Sari, R. P., Boleng, D. T., & Fendiyanto, P. (2022). Analisis Perkembangan Moral Peserta Didik Kelas Xi SMA Negeri 3 Samarinda. Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Tahun 2022, 2021, 75–81.

Sy, S., Hairunnisa, H., & Rahmawati, L. (2014). Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Darussalam Martapura Kabupaten Banjar. Tashwir, 1(2), 81–94. https://doi.org/10.18592/jt.v1i2.164

Syapripuddin, Muhammad. Luthfiah, A. (2016). NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT ISLAM DALAM KITAB AL AKHLAK LIL BANIN JILID II. 2(2), 1–23.

Tsoraya, N. D., Khasanah, I. A., Asbari, M., & Purwanto, A. (2023). Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Moralitas Pelajar di Lingkungan Masyarakat Era Digital. Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(01), 7–12.

Warasto, H. N. (2018). Pembentukan Akhlak Siswa. Jurnal Mandiri, 2(1), 65–86. https://doi.org/10.33753/mandiri.v2i1.32


0 Comments

Leave a Reply