Implementasi Pendidikan Akhlak dan Moral Pada Siswi Perspektif Kitab Al-Akhlaq Lil Banat

 Oleh: Hasnia Imroatis Syarifah

[email protected]

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Pengampu: Fahim Khasani, M.A

Abstrak

Merosotnya moral pada peserta didik merupakan salah satu dampak dari  fenomena globalisasi. Fakta yang beredar menunjukkan bahwa sangat drastisnya  penurunan moral pemuda, utamanya dari kalangan perempuan. Salah satu kasus yang marak yaitu merosotnya akhlak perempuan yang tidak sesuai nilai-nilai keislaman, bahkan sekitar lima puluh ribu anak perempuan di bawah umur tercatat mendaftarkan pernikahan ke kantor urusan agama dengan alasan hamil di luar nikah. Berdasarkan pada realitas tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan akhlak dan moral yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam  pada siswi melalui akhlaqul lil banat. Metode yang digunakan adalah studi pustaka atau library research terhadap buku-buku, jurnal-jurnal, dan karya literatur yang berkaitan dengan pendidikan akhlak dan moral dan kitab akhlaqul lil banat. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswi mampu memiliki akhlak dan moral yang sesuai dengan kitab Al-Akhlaq lil Banat. Kedua, pembelajaran dalam kitab akhlaqul lil banat dapat memberikan solusi atas merosotnya moral anak perempuan bangsa. Ketiga, relevansi dari pembelajaran kitab akhlaqul lil banat terhadap siswi dan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: Akhlak,  moral, Al-Akhlaq Lil Banat (more…)

Pendidikan Multikulturalisme Sebagai Upaya Menciptakan Pemuda Yang Berkompeten Dan Beretika

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar peringkat 4 sedunia. Jumlah penduduk tersebut terbagi atas berbagai macam ras, budaya, bahasa, suku dan lain sebagainya. Menurut data BKKBN 2017 jumlah penduduk Indonesia yang telah melakukan perekaman e-ktp mencapai lebih dari 260 juta jiwa.  Jumlah tersebut masih belum dapat dibenarkan secara mutlak. Hal ini dikarenakan data ini diperoleh dari informasi penduduk yang telah melakukan perekaman e-ktp. Sedangkan seperti yang telah diketahui bahwa syarat pembuatan e-ktp minimal berusia lebih dari 17 tahun, sehingga jumlah anak yang masih dibawah usia tersebut belum termasukkan kedalam data tersebut. Adanya jumlah penduduk yang begitu besar mejadikan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang maju apabila dapat mengelola jumlah tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memajukan sistem pendidikan yang telah ada. (more…)

KENAPA ANAK HARUS MONDOK DI PESANTREN?

Oleh: Muhammad Jamaluddin Ma’mun[1]  “Tidak seharusnya seorang mukmin  itu pergi semuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi beberapa orang di antara mereka untuk memperdalam pengetahuan agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q.S. At-Taubah:122).   Saat ini, kehidupan bermasyarakat, Read more…