FIKIH SEBAGAI LANDASAN HARMONIS UMAT ISLAM DENGAN UMAT AGAMA LAIN DI INDONESIA

Published by Buletin Al Anwar on

Oleh: Muhammad Izzatul Hikam

Abstrak. Artikel ini membahas peran penting fikih dalam menjaga harmoni antara umat beragama di Indonesia, sebuah negara yang kaya akan keberagaman agama. Dengan Islam sebagai mayoritasnya, Indonesia mencerminkan keragaman agama dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Fikih, sebagai cabang ilmu dalam Islam, memberikan pedoman tentang tata cara menjalankan ajaran agama, termasuk prinsip-prinsip toleransi, keadilan, dan penghormatan terhadap hak-hak individu. Melalui pemahaman  mendalam tentang prinsip-prinsip fikih, umat Muslim dapat memainkan peran penting dalam memperkuat kerukunan sosial dan menjaga perdamaian antarumat beragama. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip fikih, ketika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dapat menjadi fondasi untuk membangun hubungan yang baik antara umat Islam dengan umat beragama lainnya. Dengan demikian, tulisan ini tidak hanya memperluas pemahaman tentang hukum Islam, tetapi juga mengilhami pentingnya kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat yang pluralis. Melalui pemahaman yang dalam tentang prinsip-prinsip fikih, masyarakat Indonesia dapat terus menjadi teladan tentang bagaimana keragaman agama dapat menjadi sumber kekuatan dan harmoni. Dengan menghormati perbedaan dan mempromosikan nilai-nilai universal keadilan dan kasih sayang, Indonesia dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi semua warganya.

Pendahuluan  

Perbedaan dan keberagaman merupakan sebuah keniscayaan, hal ini tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ciri khas perbedaan agama yang sinifikan dari masyarakatnya . Perbedaan agama di Indonesia tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti budaya, adat istiadat, ritual keagamaan, dan kehidupan sosial. Indonesia adalah negara yang memiliki beragam agama dan kepercayaan, dengan Islam sebagai mayoritasnya, diikuti oleh Kristen, Hindu, Buddha, dan beberapa kepercayaan tradisional. Islam mengajarkan pentingnya menghormati keyakinan agama lain dan menjaga perdamaian di antara umat beragama. Dalam konteks perbedaan agama, fikih mengajarkan prinsip-prinsip toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Fikih dalam Islam adalah cabang ilmu yang mempelajari tata cara menjalankan ajaran agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ibadah, muamalah, hukumhukum sosial, dan lainnya. Fikih memberikan pedoman bagi umat Muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan ajaran agama. Pemahaman yang mendalam terhadap nilainilai fikih, seperti keadilan, toleransi, dan penghormatan terhadap hak-hak individu, dapat menjadi fondasi dalam membangun hubungan yang baik antara umat Islam dengan umat beragama lainnya. Dengan menerapkan prinsipprinsip fikih dalam interaksi sehari-hari, umat Muslim dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sosial yang damai dan harmonis di Indonesia.

Dengan memandang fikih sebagai panduan spiritual dan hukum bagi umat Islam, tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran fikih sebagai pemersatu dan penggerak harmoni di tengah masyarakat Indonesia yang beragam agama. Melalui pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip fikih, penulis berupaya untuk menggali cara-cara di mana fikih mendorong toleransi, menghormati perbedaan, dan membangun jembatan antara umat beragama. Dengan demikian, artikel ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas wawasan tentang hukum Islam, tetapi juga untuk merangsang pemikiran tentang pentingnya kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat pluralis seperti Indonesia.

Pembahasan   

Peran fikih dalam membangun keharmonisan antar umat beragama di Indonesia

Fikih memegang peranan yang sangat penting dalam konteks kerukunan antar umat beragama. Dalam Islam, fikih lebih dari sekedar kumpulan peraturan atau ketentuan. Fikih berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk memahami kewajiban moral, hak asasi manusia, dan cita-cita keadilan sosial. Pemahaman yang baik terhadap fikih dapat membantu memupuk persatuan antar umat beragama dalam konteks pluralisme agama di Indonesia. Fikih menawarkan perspektif komprehensif tentang kehidupan beragama. Hal ini memfasilitasi pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar yang dianut oleh agama lain dan pentingnya mengakui dan menghormati perbedaan keyakinan baik bagi Muslim maupun non-Muslim. Pemahaman ini meningkatkan kesadaran akan keberagaman agama dan budaya, yang pada akhirnya mengurangi konflik antaragama. Selain itu, fiqh menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan pengertian antar manusia. (Fauzi, 2019)

 Menurut paradigma fikih eksklusif, Islam merupakan agama dengan muatan integratif yang menjembatani kesenjangan antara agama, negara, dan dunia luar. Oleh karena itu, paradigma fikih ini menentukan berbagai bidang kehidupan manusia, mulai dari permasalahan berskala besar hingga permasalahan yang spesifik dan bersifat teknis (Dahlan, 2019). Islam mengandung prinsip-prinsip yang menekankan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik dan penuh kebaikan, terlepas dari keyakinan atau pandangan dunia mereka. Sejak zaman Nabi, Islam secara tradisional menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan dan menghargai keberagaman. Ide-ide ini dipraktikkan dalam Piagam Madinah, yang dianggap sebagai konstitusi tertulis pertama di dunia dan yang menetapkan dasar-dasar keharmonisan, toleransi, dan kebebasan bagi semua warga negara untuk menikmati hak-hak dasar mereka. Hal ini memberi umat Islam landasan moral yang kuat untuk membangun hubungan yang konstruktif dan harmonis dengan pemeluk agama lain. Selain itu, konsep keadilan dan hak asasi manusia yang termuat dalam fikih berkontribusi terhadap berkembangnya cara pandang yang adil dan merata terhadap setiap orang, apapun latar belakang dan keyakinannya. Membangun keharmonisan antar umat beragama mengharuskan umat Islam untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian dalam masyarakat, dan hal ini sangat didukung oleh prinsipprinsip ini.

Sebagai agama mayoritas, Islam sebenarnya telah berhasil mempertemukan berbagai suku yang tersebar di seluruh nusantara dan tumbuh menjadi landasan penting bagi keharmonisan konsep keberagaman. Dalam Fiqih Kebhinekaan, Azhar menyebutkan nilai-nilai Islam telah banyak diterapkan di Indonesia, khususnya dengan pendekatan budaya-substansial-diferensial (Hidayatulloh & Saumantri, 2023). Hal ini melibatkan transformasi nilai-nilai syariah universal menjadi fikih (hukum dan peraturan) negara dan daerah yang dimaksudkan untuk dianut oleh semua kelompok, aliran pemikiran, dan sekte Muslim, serta komunitas non-Muslim. Strategi ini dinilai efektif dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam ke dalam urusan nasional dan pemerintahan. pada kenyataannya, prinsip-prinsip ini mempunyai kapasitas untuk menciptakan institusi.

Fikih menawarkan prinsip-prinsip yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan antar agama secara adil dan damai. Karena menurut Islam, memaksakan kehendak melalui kekerasan bertentangan dengan esensi Islam, karena perbedaan adalah bagian dari sifat manusia dan memaksakannya merupakan pelanggaran terhadap sifat tersebut (Anwar, 2018). Penanganan ketegangan kelompok agama dapat secara efektif didasarkan pada prinsip-prinsip fikih, yang mencakup kontemplasi, perdamaian, dan penyelesaian perselisihan yang cerdas dan bijaksana.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa fikih memainkan peran penting dalam membina persatuan umat beragama di Indonesia. Umat Islam dapat menjadi agen perdamaian dan rekonsiliasi yang kuat dengan memahami secara menyeluruh dan menerapkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia yang beragam.

Kesimpulan  

Indonesia adalah negara yang memiliki beragam agama dan kepercayaan, dengan Islam sebagai mayoritasnya. Islam mengajarkan pentingnya menghormati keyakinan agama lain dan menjaga perdamaian di antara umat beragama. Dalam konteks keberagaman agama di Indonesia, pemahaman fiqh bukan hanya menjadi aset bagi umat Islam, tetapi juga menjadi jembatan yang kuat untuk memperkuat kerukunan sosial. Prinsip-prinsip fiqh seperti keadilan, toleransi, dan tanggung jawab sosial membentuk landasan yang kuat bagi kerjasama antar umat beragama dalam membangun masyarakat yang damai dan beradab.

Melalui pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip fiqh dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia dapat terus menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana keragaman agama dapat menjadi sumber kekuatan dan keharmonisan. keberagaman adalah kekayaan, bukan ancaman. Dengan menghormati perbedaan dan bekerja sama untuk mempromosikan nilai-nilai universal keadilan dan kasih sayang, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia yang beragam.

Daftar Pustaka

Anwar, C. (2018). Islam Dan Kebhinekaan di Indonesia: Peran Agama Dalam Merawat  Perbedaan.  Zawiyah:  Jurnal  Pemikiran  Islam4(2),  1. https://doi.org/10.31332/zjpi.v4i2.1074

Dahlan, M. (2019). Paradigma Fikih Media Online. Nuansa: Jurnal Studi Islam Dan Kemasyarakatan, 12(2), 278–292.

Fauzi, A. M. (2019). Journal of Islamic CivilizationaL—. Journal of Islamic Civilization,

1(1), 49–61. https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC/article/view/918

Hidayatulloh, T., & Saumantri, T. (2023). The Harmony of Islam and Pancasila in Religious Discourse in Indonesia. Jurnal Studi Sosial Keagamaan Syekh Nurjati, 3(1), 1–25.

https://doi.org/10.24235/sejati.v3i1.36


0 Comments

Leave a Reply